Jakarta, Lingkaran.net Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri Upacara Prasetya Perwira TNI dan Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).
Puan meminta para perwira muda TNI-Polri yang telah dilantik tersebut untuk menjadi andalan bagi masyarakat.
“Saya mengucapkan selamat kepada para perwira muda yang telah dilantik pagi ini karena telah berhasil menyelesaikan pendidikan dengan ketangguhan dan daya juang tinggi. Saya harap para perwira TNI-Polri yang baru saja dilantik dapat menjadi andalan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan.
Adapun perwira muda TNI-Polri yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) meliputi 906 calon perwira remaja (Capaja), yang terdiri atas 417 Capaja Akademi Militer (Akmil), 129 Capaja Akademi TNI AL (AAL), 113 Capaja Akademi TNI AU (AAU), dan 247 Capaja Akademi Kepolisian (Akpol).
Posisi atau pangkat lulusan Akpol yaitu inspektur II sedangkan untuk lulusan Akmil berpangkat letnan II.
Puan mengingatkan, masyarakat menaruh harapan besar kepada TNI-Polri dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.
“Jaga selalu kepercayaan masyarakat, beri pelayanan dan perlindungan bagi rakyat. Jadilah pengayom dan abdi negara yang amanah serta bisa dipercaya dengan tetap mengedepankan nilai humanis dan kemanusiaan,” pesan perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan kemudian menekankan tentang kondisi dunia yang berkembang pesat di tengah zaman revolusi industri 4.0 dan terus munculnya disrupsi teknologi.
Ia mendorong agar para perwira muda dapat cepat beradaptasi sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Perwira muda TNI harus mampu beradaptasi di bidang teknologi untuk mengantisipasi terjadinya perang non-konvensional seperti cyber war. Tapi kita bersyukur saat ini perwira TNI banyak yang berasal dari gen Z yang memiliki keunggulan di bidang teknologi,” ungkap Puan.
“Tentu saja perubahan zaman ini harus disesuaikan dalam pola kerja dan pembinaan di tubuh TNI, termasuk kesadaran dari perwira muda untuk terus mengasah kemampuan agar bisa mengatasi berbagai jenis perang demi menjaga pertahanan negara,” imbuh mantan Menko PMK tersebut.