Surabaya, Lingkaran.net PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/IDX: HMSP) meresmikan dua fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) baru di Kota Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Peresmian kedua pabrik ini merupakan bagian dari investasi Sampoerna pada tahun 2024, yang sebelumnya juga mencakup perluasan kemitraan dengan 5 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh koperasi dan pengusaha daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dengan tambahan investasi tersebut, saat ini Sampoerna memiliki 9 pabrik, termasuk 6 pabrik SKT, bermitra dengan 43 MPS di berbagai kota/kabupaten di pulau Jawa, dan secara keseluruhan mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan, baik langsung maupun tidak langsung, di seluruh Indonesia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Rosan Perkasa Roeslani secara langsung meresmikan pabrik SKT Sampoerna yang berlokasi di Blitar dan Tegal secara bersamaan melalui daring dari Pabrik SKT Sampoerna di Surabaya. Ia menyampaikan apresiasi atas investasi Sampoerna ini yang juga berhasil menyerap tambahan ribuan tenaga kerja.
“Penciptaan lapangan kerja berkualitas adalah prioritas utama Pemerintah. Peran Sampoerna sudah sangat luar biasa dan sejalan dengan program kami. Satu hal yang saya lihat dan rasakan hari ini adalah antusiasme, semangat, dan kebahagiaan para pekerja terutama ibu-ibu pelinting. Berarti Sampoerna sudah melakukan sesuatu yang benar dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya,” katanya di acara peresmian yang digelar di Surabaya (13/12/2024).
”Sesuai pesan Presiden Prabowo Subianto, tugas kami yang paling penting adalah menjaga investasi yang sudah ada dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Oleh karena itu, kami akan terus memberikan support dan fasilitas agar investor jangka panjang seperti Sampoerna terus bisa berinvestasi dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan di Indonesia, apalagi Sampoerna telah mengekspor produknya ke 30 tujuan ekspor di Asia Pasifik” tambah Rosan.
Menurut dia, keberadaan Sampoerna telah menghasilkan multiplier effect yang luar biasa, mencakup petani, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga supplier lokal.
“Saya yakin, ada ratusan ribu orang yang terlibat dalam rantai usaha Sampoerna baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, Sampoerna memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tetapi juga secara nasional,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono turut menyampaikan apresiasi untuk rangkaian investasi Sampoerna pada tahun 2024.
“Selamat dan sukses bagi Sampoerna atas dibukanya dua fasilitas produksi SKT baru di Blitar dan Tegal. Investasi ini akan menambah kemampuan untuk menyerap tenaga kerja sekaligus meningkatkan sektor ekonomi lain di sekitar pabrik. Angka pengangguran Jawa Timur berada di level yang lebih rendah dibandingkan tingkat pengangguran nasional. Kontribusi utamanya berkat SKT yang Sampoerna miliki. Saya sampaikan terima kasih karena Sampoerna selama ini telah berkontribusi bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, selalu siap jika kami membutuhkan dukungan sehingga juga bisa membantu mengurangi kemiskinan,” ujarnya dalam pidato.
Ia secara khusus juga mengapresiasi peran ribuan tenaga kerja perempuan di sektor SKT. ”Jawa Timur berkontribusi 60% dari total penerimaan cukai hasil tembakau negara. Setiap tahun kita menyumbang Rp129 triliun. Ini semua berkat kerja keras ibu-ibu semua,” kata Adhy Karyono.