Lingkaran.net - Harga emas batangan di pasar domestik menunjukkan pergerakan stabil pada perdagangan Senin (25/8/2025). Data terbaru memperlihatkan harga emas dari sejumlah produsen, yakni Antam, UBS, dan Galeri24, masih berada pada tren tinggi seiring menguatnya minat masyarakat terhadap instrumen investasi logam mulia.
Dilansir dari laman Sahabat Pegadaian, untuk denominasi terkecil, emas 0,5 gram dijual Rp1.053.000 di Antam. Sementara itu, Galeri24 menawarkan harga Rp1.007.000, dan UBS mematok Rp1.046.000. Pada ukuran 1 gram, Antam tetap menduduki posisi tertinggi dengan harga Rp2.001.000. UBS menempati posisi kedua di Rp1.935.000, sedangkan Galeri24 menjual Rp1.918.000.
Baca juga: Update Harga Emas Terbaru 21 Agustus 2025, Saat Tepat untuk Membeli?
Harga emas mulai terasa signifikan pada pecahan lebih besar. Emas Antam 5 gram dibanderol Rp9.771.000, lebih mahal dibanding UBS Rp9.486.000 dan Galeri24 Rp9.379.000. Sementara untuk ukuran 10 gram, harga emas Antam tercatat Rp19.484.000, disusul UBS Rp18.871.000, dan Galeri24 Rp18.708.000.
Pada denominasi 100 gram, emas Antam menembus Rp194.075.000. UBS berada di Rp187.866.000, sedangkan Galeri24 menawarkannya sedikit lebih rendah di Rp186.369.000. Untuk ukuran jumbo 1 kilogram, Antam mencatatkan harga Rp1.939.176.000. Galeri24 berada sedikit di bawah dengan Rp1.861.847.000, sementara UBS belum mencatatkan harga di ukuran tersebut.
Selain dari produsen, harga emas di Pegadaian juga menjadi perhatian publik. Pegadaian menetapkan harga beli emas pada Senin (25/8/2025) sebesar Rp18.560 per 0,01 gram atau setara Rp1.856.000 per gram. Adapun harga jual emas kembali ke nasabah ditetapkan Rp17.910 per 0,01 gram, atau Rp1.791.000 per gram.
Harga jual tersebut membaik daripada akhir pekan lalu pada Jumat (22/8/2025) yang ditutup Rp17.760.
Perbedaan harga antara Antam, UBS, dan Galeri24 menunjukkan dinamika pasar emas di dalam negeri. Antam masih konsisten menjadi acuan dengan harga tertinggi.
Kenaikan harga emas dipengaruhi oleh sejumlah faktor global, mulai dari ketidakpastian ekonomi, pergerakan nilai tukar dolar AS, hingga ekspektasi kebijakan moneter bank sentral. Masyarakat pun diimbau untuk memperhatikan tren jangka panjang sebelum memutuskan membeli atau menjual emas batangan.
Editor : Baehaqi