x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Program MBG Diluncurkan di Gurah Kediri, DPRD Jatim Targetkan Zero Stunting

Avatar Alkalifi Abiyu

Politik & Pemerintahan

Lingkaran.net - Upaya menekan angka stunting dan memperbaiki kualitas pendidikan di Jawa Timur terus digencarkan. Yayasan Jamaah Maju Nyawangan Kras yang berlokasi di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri kini resmi ditetapkan sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Badan Gizi Nasional. 

Sebagai tindak lanjut, pada Rabu (27/8/2025), digelar acara Sosialisasi dan Penandatanganan MoU Program Makan Bergizi Gratis (MBG) antara SPPG Wonojoyo dengan sekolah calon penerima manfaat di Pendopo Kecamatan Gurah. Ada dua SPPG yang melakukan MoU yakni SPPG yang melayani 24 lembaga dan SPPG satunya melayani 27 lembaga. 

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur dari Fraksi NasDem, Husnul Arif menegaskan program ini bukan sekadar berbagi makanan sehat, melainkan bagian dari strategi besar peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur. 

“Anak-anak yang sehat akan tumbuh optimal, memiliki daya tahan tubuh kuat, lebih semangat belajar, dan prestasinya pun meningkat. Program MBG ini kami dorong agar menjadi solusi konkret mengatasi stunting sekaligus meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya. 

Data menunjukkan, angka stunting di Jawa Timur masih relatif tinggi dibanding rata-rata nasional. Banyak anak di daerah pedesaan menghadapi keterbatasan akses makanan bergizi, yang berdampak langsung pada tumbuh kembang, daya tahan tubuh, hingga kemampuan belajar. 

Program MBG hadir dengan tiga misi utama yakni perbaikan status gizi. Menurut Wakil Ketua Komisi D ini, memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi. 

Selanjutnya, tambah Arif, peningkatan pengetahuan gizi. Memberikan edukasi tentang pola makan sehat bagi siswa dan orang tua. Serta motivasi belajar, memenuhi kebutuhan energi agar anak-anak lebih fokus dan semangat menimba ilmu. 

Dijelaskan Arif, program MBG mencakup penyediaan menu seimbang dengan protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Edukasi gizi dilakukan melalui penyuluhan di sekolah, seminar untuk orang tua, hingga distribusi materi edukatif. 

Dampaknya diharapkan mampu mencegah stunting, menurunkan prevalensi anemia, hingga memperbaiki daya ingat, konsentrasi, dan motivasi belajar anak-anak. 

“Kalau gizinya terpenuhi, anak tidak mudah sakit, bisa lebih fokus di kelas, dan tentu prestasi akademiknya akan meningkat,” jelas pria yang juga pegiat kesenian dan Kebudayaan asal Kediri ini. 

Meski demikian, kata Arif, tantangan besar masih dihadapi, mulai dari keterbatasan distribusi makanan bergizi di daerah terpencil, kondisi ekonomi keluarga, hingga kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya gizi seimbang. 

Untuk itu, program ini mendorong sinergi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjamin keberlanjutan penyediaan makanan sehat bagi anak-anak. 

“Harapan kami, Program MBG ini bisa melahirkan generasi emas Jawa Timur sehat, cerdas, dan siap bersaing,” pungkasnya.

iklan wara
Artikel Terbaru
Rabu, 27 Agu 2025 14:20 WIB | Ekbis

GIIAS Surabaya 2025 Dimulai, Ada Apa Saja?

Gelaran akbar GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2025 resmi dibuka. ...
Rabu, 27 Agu 2025 13:50 WIB | Olahraga

Sanksi Komdis PSSI: Persija, Madura United, Hingga Persib Kena Getah Suporter Tandang

Komite Disiplin (Komdis) PSSI kembali menjatuhkan sanksi kepada sejumlah klub dan panitia pelaksana pertandingan BRI Super League 2025/26. ...
Rabu, 27 Agu 2025 13:13 WIB | Umum

Hore! Ada Long Weekend di September 2025, Simak Daftar Lengkap Tanggal Merah dan Hari Besar

Kabar baik, memasuki Bulan September 2025, masyarakat Indonesia akan menikmati libur panjang di akhir pekan atau long weekend. ...