x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Runtuhnya Musala Al-Khoziny, DPRD Jatim: Pemerintah Harus Dampingi Ponpes Pastikan Kualitas Bangunan

Avatar Alkalifi Abiyu

Umum

Lingkaran.net - Kejadian runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, yang menelan satu korban jiwa dan 86 luka, mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono.

Deni menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban serta masyarakat Ponpes Al-Khoziny.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Dengan duka cita mendalam, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan keluarga besar Pondok Pesantren Al-Khoziny. Semoga korban yang wafat mendapat tempat termulia di sisi Allah SWT, dan korban yang dalam perawatan segera diberi kesembuhan,” ujar Deni, Selasa (30/9).

“DPRD Jatim mengawal untuk memastikan para korban mendapat penanganan terbaik, baik dari  aspek medis, psikologis, maupun dukungan lain yang diperlukan,” imbuh Deni.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, pemerintah dan instansi teknis terkait harus segera melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi bangunan di berbagai pesantren di Jawa Timur, terutama yang dibangun atau diperluas dalam waktu singkat. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan tidak ada cacat struktural yang berpotensi membahayakan keselamatan santri maupun masyarakat.

“Ini menjadi momentum bagi Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot se-Jatim untuk membersamai ponpes-ponpes dalam pengecekan kualitas dan keamanan bangunan. Saya mendesak pemerintah dan lembaga terkait segera melakukan audit menyeluruh, membersamai ponpes dalam memastikan kualitas bangunannya aman. Kita harus pastikan keselamatan santri dan masyarakat ditempatkan sebagai prioritas utama,” tegasnya.

Deni menuturkan, ponpes memiliki peran strategis dalam mendidik dan membentuk karakter anak bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu melakukan pendampingan pada Ponpes-Ponpes yang sedang membangun. Pendampingan teknis bisa dilakukan dengan mengirimkan ahli teknik sipil ke ponpes yang sedang membangun secara mandiri. Adapun Ponpes yang mendapat dukungan pembangunan dari dana pemerintah pasti telah didampingi ahli manajemen konstruksi bangunan.

“Kualitas dan keamanan bangunan fasilitas pendidikan sangat penting bukan hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga pendidikan, termasuk pesantren,” tutur alumnus Universitas Ajrlangga tersebut.

“Sekali lagi, keselamatan santri dan masyarakat adalah prioritas utama.  Kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama agar tidak terulang di masa depan,” pungkasnya.

Artikel Terbaru
Sabtu, 25 Okt 2025 13:37 WIB | Jeda Ngopi

Pertunjukan Angon Angin Kotaseger Tampil Memukau di Parade Teater Jatim 2025

Lingkaran.net - Parade Teater Jawa Timur 2025 resmi digelar pada 24–25 Oktober di Gedung Cak Durasim, kompleks Taman Budaya Provinsi Jawa Timur.   Salah satu p ...
Kamis, 23 Okt 2025 19:42 WIB | Politik & Pemerintahan

Ada Anggaran Rp 47 Miliar untuk Gen Z, DPRD Ingin Bangun Kemandirian Anak Muda

Tujuannya tentu ingin mengurangi angka kemiskinan, pengangguran, lalu kemudian juga bisa mendorong para Gen Z ini memiliki kemandirian ...
Kamis, 23 Okt 2025 18:38 WIB | Politik & Pemerintahan

Sekdaprov Adhy Karyono Bantah Uang Rp6,84 Triliun Pemprov Jatim Mengendap di Bank

Lingkaran.net - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono, membantah tudingan bahwa uang milik Pemprov Jawa Timur senilai Rp6,84 ...