Surabaya, Lingkaran.net Momen perayaan ulang tahun ke-60 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela rapat paripurna DPRD Jatim pada Senin (19/5/2025) berlangsung hangat dan khidmat.
Namun, ada satu catatan penting yang memantik tanda tanya. Para wartawan dilarang melakukan wawancara dengan Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Baca juga: Impor Sapi Dibuka, DPRD Jatim: Jangan Sampai Harga Sapi Lokal Anjlok!
Sejumlah jurnalis yang telah bersiap untuk melakukan doorstop pasca-rapat paripurna harus kecewa. Saat Gubernur Khofifah turun dari ruang sidang menuju lantai bawah gedung DPRD Jatim, di mana 60 anak yatim telah menanti.
Awak media mulai mendekat dengan harapan mendapatkan pernyataan dari Gubernur Khofifah.
Namun belum sempat bertanya, Sekretaris DPRD Jatim, Ali Kuncoro, justru lebih dulu menghalau para wartawan. Dengan nada santai namun tegas, ia meminta agar para jurnalis tak lagi mendekat.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Siap Diperiksa KPK
"Wes rek, wes rek, gak usah... aman... aman... beres, beres," ucap Ali sambil berjalan menjauhi kerumunan wartawan.
Larangan ini membuat para jurnalis kecewa. Sebab, sejumlah isu strategis sedang hangat dan butuh klarifikasi langsung dari Gubernur, di antaranya terkait kasus di Bank Jatim Cabang Jakarta serta persiapan menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Jatim yang akan digelar 22 Mei 2025.
Baca juga: Pansus DPRD Jatim Soroti Orkestrasi Lintas OPD di Program Nawa Bhakti Satya
Situasi itu membuat publik bertanya-tanya. Mengapa Gubernur Khofifah enggan memberi pernyataan resmi? Apalagi, usai acara pun, Gubernur hanya memberikan komentar singkat yang lebih bernuansa doa dan harapan ulang tahun.
Ini Pak Sekwan DPRD Jatim (Ali Kuncoro) yang mengundang 60 anak yatim. Mudah-mudahan bersama mereka, kita bisa ngunduh barokah Allah SWT. Barokah langit, barokah bumi mudah-mudahan terlimpah untuk kita semua, warga Jawa Timur, termasuk panjenengan semua. Wes yo, tak pamit sek, kata Khofifah sebelum masuk ke mobil dinasnya. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi