Lingkaran.net – Pinjaman online dan penipuan digital semakin marak dalam beberapa tahun belakangan ini. Tidak sedikit korbannya dari kalangan anak muda.
Fenomena ini pun coba diurai PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) dengan memberikan edukasi ke kampus.
PT BNC menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar kegiatan literasi keuangan bertajuk “Tantangan Mengelola Keuangan di Era Digital dan Mawas terhadap Penipuan Digital” pada Selasa (28/10).
Kegiatan ini digelar secara hybrid, menggabungkan tatap muka dan daring, dan menyasar mahasiswa sebagai generasi yang paling aktif bertransaksi secara digital.
Head of Fraud Operations BNC, Vicky Valentino Frickel, menegaskan pentingnya pemahaman finansial di era serba digital.
"BNC menaruh perhatian besar terhadap edukasi keuangan khususnya bagi kalangan generasi muda, karena kami percaya bahwa literasi keuangan, terutama di era digital saat ini merupakan fondasi kemandirian finansial bagi generasi muda. Kalangan generasi muda, termasuk tentunya mahasiswa merupakan kelompok yang paling aktif dalam melakukan transaksi digital, maka dari itu penting bagi mereka untuk memahami risiko yang ada dan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang bijak," ujarnya dalam sesi talkshow.
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, sekitar 78 persen pengguna pinjaman daring memiliki pendapatan sekitar Rp1-5 juta.
Berdasarkan survei terbaru tahun 2025, APJII mencatat, 45,15 persen Milenial mengaku menggunakan pinjaman online, lebih tinggi dibandingkan 41,44 persen Gen Z. Sementara itu, Generasi X berada di posisi ketiga dengan 11,75 persen, dan Baby Boomers hanya 1,65 persen.
Fakta ini menunjukkan bahwa utang pinjaman daring bukan hanya masalah individual, tetapi juga fenomena yang telah merata di masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda dan dewasa.
“Bank Neo Commerce sebagai salah satu pelaku usaha jasa keuangan selalu berperan aktif dalam mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia," katanya.
Sementara itu, Head of Public Relations & Communications BNC, Puji Agung Budiman mengatakan kehadiran perdana BNC di Madura diharapkan bisa memperluas dampak edukasi finansial ke masyarakat kampus.
“Era digital membawa kemudahan, tapi juga jebakan seperti pinjaman ilegal, paylater yang disalahgunakan, dan judi online. Kami ingin mahasiswa punya kesadaran dan kemampuan untuk mengelola keuangannya secara sehat,” kata Puji.
Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UTM, Dr. A. Yahya Surya Winata, menyambut positif kegiatan ini.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa jadi jembatan antara teori akademik dan praktik industri. Mahasiswa butuh belajar langsung dari pelaku dunia nyata, dan kami apresiasi kehadiran BNC di Madura,” katanya.
Sejak bertransformasi menjadi bank digital, Bank Neo Commerce secara konsisten berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat.
BNC berharap selain menawarkan layanan keuangan yang lengkap untuk nasabah dan masyarakat Indonesia secara luas, Bank Neo Commerce juga mampu untuk terus berkomitmen memberikan edukasi keuangan kepada khalayak luas, tentunya melalui berbagai kolaborasi dengan pihak lain, seperti support yang luar biasa dari Universitas Trunojoyo Madura ini.
Editor : Baehaqi