x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

DPRD Jatim Nilai Human Error Jadi Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Avatar Setiadi

Umum

Surabaya, Lingkaran.net Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali menjadi sorotan publik, termasuk kalangan legislatif.

Komisi D DPRD Jawa Timur menilai bahwa faktor human error dan kelalaian dalam penerapan standar keselamatan menjadi penyebab utama kecelakaan laut yang menewaskan empat penumpang tersebut.

Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menyatakan bahwa pihaknya prihatin atas peristiwa tersebut dan akan segera melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat untuk mendorong perbaikan layanan transportasi laut di wilayah Jawa Timur.

“Ini menjadi keprihatinan bersama. Jangan sampai demi operasional murah, aspek keselamatan diabaikan,” tegas Abdul Halim, politisi Gerindra asal Madura ini, Kamis (3/7/2025).

Menurut Abdul Halim, kondisi kapal yang sudah tua dan kurang layak operasi menjadi salah satu indikator lemahnya pengawasan. Ia menyarankan adanya revitalisasi armada kapal dan evaluasi kelayakan operasional kapal-kapal milik ASDP.

“Kapal harus dinilai kelayakannya secara berkala. Bila sudah tidak layak, sebaiknya tidak dioperasikan lagi. Keselamatan penumpang adalah hal utama,” imbuhnya.

Komisi D juga menyoroti buruknya standar pelayanan transportasi laut di Jawa Timur, meskipun sektor ini berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan. Mereka menyatakan akan merekomendasikan evaluasi menyeluruh kepada pemerintah pusat.

“Kejadian ini menunjukkan lemahnya kedisiplinan pengelola kapal. Ini harus jadi pelajaran. Harus ada perbaikan total pada layanan transportasi laut,” tambah Halim.

Dugaan Kebocoran Mesin Jadi Pemicu

Komisi D mengungkapkan bahwa informasi awal yang diterima menunjukkan adanya kebocoran pada mesin kapal. Setelah mesin mati, kapal diduga terseret ombak besar dan arus deras sebelum akhirnya tenggelam.

“Informasi yang kami terima, kondisi kapal tampak kotor dan tidak terawat. Ada indikasi kebocoran mesin,” jelasnya.

27 Penumpang Ditemukan, 38 Masih Hilang

Sementara itu, pencarian korban oleh tim SAR gabungan telah menemukan 27 orang, dengan rincian 23 penumpang selamat dan 4 penumpang meninggal dunia.

Jumlah penumpang dan kru di kapal tercatat sebanyak 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 ABK.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa data korban yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan diperbarui secara berkala.

“Data masih tentatif. Jika sudah final, akan kami sampaikan secara terbuka,” ujar Jules melalui sambungan telepon, Kamis (3/7/2025). (*)

Artikel Terbaru
Minggu, 26 Okt 2025 17:08 WIB | Umum

Pemkot Surabaya Berencana Terbitkan Aturan Pembatasan Tenda Hajatan, Komisi A: Tidak Perlu Buru-buru

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengingatkan Pemkot agar tidak tergesa-gesa membuat aturan pembatasan tenda hajatan yang menutup jalan kamp ...
Minggu, 26 Okt 2025 15:55 WIB | Umum

Izin Tutup Jalan untuk Hajatan di Surabaya Kini Harus Ada Persetujuan RT/RW dan Lurah

Pengajuan izin penggunaan jalan umum untuk hajatan kini tidak bisa dilakukan langsung ke kepolisian melainkan harus berjenjang melalui RT/RW dan kelurahan ...
Sabtu, 25 Okt 2025 13:37 WIB | Jeda Ngopi

Pertunjukan Angon Angin Kotaseger Tampil Memukau di Parade Teater Jatim 2025

Lingkaran.net - Parade Teater Jawa Timur 2025 resmi digelar pada 24–25 Oktober di Gedung Cak Durasim, kompleks Taman Budaya Provinsi Jawa Timur.   Salah satu p ...