Lingkaran.net - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) diminta untuk bisa menghasilkan penelitian yang benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan anggaran di P-APBD Jatim 2025 harus bisa dimanfaatakan dalam menghasilakn peelitian yang memberi kemanfaatam bagi masyarakat.
Baca juga: Ki Purbo Asmoro, Kirun, dan Tessy Srimulat Siap Goyang DPRD Jatim dalam Pagelaran Wayang Kulit
Penegasan ini dikatakam anggota Komisi A DPRD Jatim dari Fraksi PDIP, Yordan Batara Goa, menaggapi tambaham anggaran BRIDA Jatim dalam PAPBD Jatim 2025, Minggu (14/9/2025).
Yordan meminta agar anggaran riset tidak hanya digunakan untuk kajian akademis semata, tetapi juga mampu memberikan solusi konkret terhadap persoalan kemiskinan di Jawa Timur.
Pasalnya dengan kondisi ekonomi yang tidak baik baik saja saat ini, kata Yordan, BRIDA bis melakukan riset potensi daerah untum perbaikan ekonomi masyarakat.
“Kita berharap penambahan anggaran yang ada ini, digunakan untuk riset yang betul-betul berdampak untuk masyarakat Jawa Timur. Jadi tidak hanya sekedar riset saja, tetapi ada dampaknya. Dampaknya apa? Ya tentu kesejahteraan masyarakat Jawa Timur bisa lebih naik, lebih merata,” tegas Yordan.
Menurut Yordan, pada tahun depan BRIDA juga berencana mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Inovasi Daerah. Regulasi ini penting agar penelitian tidak hanya berhenti di tataran publikasi, tetapi menjadi dasar lahirnya kebijakan yang berbasis riset.
Baca juga: Terungkap! Gubernur Khofifah Absen di Rapat Paripurna DPRD Jatim karena Tugas ke Singapura
“Yang kedua, tahun depan BRIDA akan mengajukan perda tentang inovasi daerah. Kami mendorong agar perda ini menjadi perda riset dan inovasi daerah. Sekaligus memberi landasan buat BRIDA makin inovatif, makin berupaya keras dalam menghasilkan penelitian yang bisa berdampak buat kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Ia menekankan, riset yang dilakukan BRIDA harus menyentuh isu-isu strategis, termasuk langkah konkret pemerintah provinsi dalam mengentaskan kemiskinan.
“Ya, jadi yang kami tekankan itu ada dampaknya buat masyarakat. Tidak hanya sekadar penelitian lalu dipublikasikan, tapi penelitian yang memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan," pintanya
"Daerah Kota Kab khususnya, bisa menidaklanjuti hasil BRIDA dalam mengapatasi persoalan ekonomi masyarakat. Dan bisa mengambil kebijakan terkait perbaikann ekonomi masyarakat misalnya," lanjut anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya ini.
Baca juga: SiLPA Jatim Tembus Rp7,28 Triliun, Banggar DPRD: Fiskal Daerah Belum Sehat
Dalam struktur Perubahan APBD 2025, pagu awal BRIDA sebesar Rp31,405 miliar meningkat menjadi Rp33,188 miliar setelah penambahan anggaran Rp1,782 miliar. Pergeseran ini menunjukkan fokus baru dari belanja rutin ke arah penguatan riset dan inovasi.
Komisi A DPRD Jatim juga merekomendasikan tambahan Rp500 juta bagi BRIDA untuk kajian pendirian usaha berbasis inovasi IPTEK di Jawa Timur, termasuk analisis dan penilaian inovasi unggulan hasil penelitian.
“Ini yang kita dorong, kebijakan berbasis riset. Untuk itu kami sangat mengandalkan BRIDA,” pungkas Plt ketua DPC PDIP Surabaya itu.
Editor : Setiadi