Lingkaran.net - Upaya pencarian terhadap Uddin (40), anak buah kapal (ABK) nelayan Raja Jaya yang dilaporkan hilang di perairan laut utara Lamongan, terus berlanjut. Hingga hari keempat operasi SAR, tim gabungan masih berjibaku dengan cuaca laut demi menemukan korban yang terpisah saat kapal mereka tenggelam.
Kantor SAR Kelas A Surabaya mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR 249 Permadi sebagai tulang punggung pencarian. Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku SAR Mission Coordinator (SMC), menyebut pihaknya langsung merespons laporan hilangnya korban dengan mengirimkan tim rescue dari Unit Siaga SAR Bojonegoro serta berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait.
Baca juga: Pondok Pesantren Runtuh di Sidoarjo, Tim SAR Gabungan Evakuasi Santri
“Pada Sabtu (13/12/2025), KN SAR 249 Permadi juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian di sekitar lokasi kejadian tenggelamnya kapal, yakni sekitar tujuh mil laut di utara Lamongan Shorebase,” kata Nanang dalam siaran persnya, Senin (15/12/2025).
Informasi yang diterima, tragedi bermula pada Kamis (11/12/2025) malam. Kapal nelayan Raja Jaya dilaporkan mengalami kebocoran saat berlayar di perairan utara Paciran, sekitar 10 mil laut dari daratan. Kapal akhirnya tenggelam, membuat 11 ABK tercebur ke laut. Sepuluh orang berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat, sementara Uddin hingga kini belum ditemukan.
Memasuki hari keempat pencarian, Senin (15/12/2025), tim SAR gabungan mengoperasikan dua Search and Rescue Unit (SRU) laut. KN SAR 249 Permadi menyisir area seluas sekitar 15,73 mil laut, sementara SRU dari Satpolair Lamongan melakukan pencarian menggunakan speedboat di area seluas 7,32 mil laut.
Koordinator Unit Siaga SAR Bojonegoro yang juga bertindak sebagai On Scene Coordinator (OSC), Nanang Pujo, mengungkapkan bahwa pencarian dilakukan di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Baca juga: DPRD Jatim Prihatin Nelayan Surabaya Merugi Akibat Cuaca Ekstrem, Minta Pemprov Turun Tangan
“Cuaca di perairan utara Lamongan berawan tebal disertai hujan ringan. Ini cukup menyulitkan pencarian, terutama dari sisi jarak pandang,” ujarnya.
Data maritim BMKG mencatat angin bertiup dari arah barat laut dengan kecepatan 7 hingga 11 knot. Tinggi gelombang berada di kisaran 0,5 hingga 1,25 meter. Meski gelombang tergolong rendah, awan tebal tetap menjadi tantangan serius bagi tim SAR dalam menyisir area pencarian secara visual.
Di sela-sela operasi laut, awak KN SAR 249 Permadi juga aktif menyampaikan informasi terkait kecelakaan kapal Raja Jaya kepada kapal-kapal yang melintas. Para pelaut diimbau segera melapor apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Baca juga: 17 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Hari ke-10 Pencarian, 15 Sudah Teridentifikasi
Operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Kamladu Blimbing, Satpolairud, BPBD Kabupaten Lamongan, Rukun Nelayan Blimbing dan Paciran, SAR MTA, ORARI, hingga unsur terkait lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus melanjutkan pencarian, berharap Uddin dapat segera ditemukan dan memberikan kepastian bagi keluarga yang menunggu di daratan.
Editor : Baehaqi