Surabaya, Lingkaran.net Dalam lima tahun terakhir, Jawa Timur semakin memantapkan posisinya sebagai provinsi maritim unggulan di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, konektivitas laut terus diperkuat melalui pembangunan sembilan dermaga strategis di kawasan Madura dan sekitarnya.
Baca juga: Pansus DPRD Jatim Soroti Orkestrasi Lintas OPD di Program Nawa Bhakti Satya
Pembangunan ini merupakan bagian dari program Jatim Akses, salah satu pilar dalam visi Nawa Bhakti Satya. Emil Dardak menegaskan, konektivitas laut harus sejajar dengan konektivitas darat yang selama ini telah berjalan baik.
Kita ingin Jawa Timur tidak hanya unggul di daratan, tetapi juga memanfaatkan potensi besar maritimnya. Pembangunan dermaga di Jangkar, Probolinggo, hingga optimalisasi pelabuhan di Banyuwangi adalah bagian dari upaya ini, ungkap Emil dalam diskusi publik bertema Jawa Timur Maju Berprestasi Menuju Indonesia Emas 2045 di Surabaya, Sabtu (9/11).
Dermaga untuk Ekonomi dan Pariwisata
Sembilan dermaga yang dibangun tersebar di lokasi strategis, seperti Dungkek, Masalembu, dan Bawean. Dermaga Dungkek, misalnya, menjadi solusi bagi warga yang selama ini kesulitan mengangkut ternak. Sekarang, pengangkutan ternak jauh lebih mudah dan aman, ujar Emil.
Selain memperkuat jalur logistik, dermaga di Gili Iyang dan Gili Ketapang dikembangkan untuk mendukung pariwisata. Gili Iyang, yang dikenal memiliki kadar oksigen tertinggi kedua di dunia, bahkan diproyeksikan sebagai destinasi wisata kesehatan unggulan.
Tantangan dan Potensi
Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Warga Jatim Puas Kinerja Khofifah-Emil di 100 Hari Pertama
Pakar maritim dari ITS, Prof. Daniel Muhammad Rosyid, menilai langkah ini sangat penting mengingat Jawa Timur memiliki sekitar 200 pulau dengan potensi maritim luar biasa. Namun, tantangan logistik masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Biaya logistik nasional masih tinggi, mencapai 14ri PDB. Jawa Timur perlu membangun sistem logistik provinsi yang terintegrasi dan ramah lingkungan, kata Prof. Daniel.
Emil Dardak setuju dan menekankan pentingnya mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan besar seperti Pelabuhan Prigi untuk kapal muatan besar. Jika kami dipercaya kembali, fokus kami adalah membangun infrastruktur maritim yang tidak hanya mendukung perdagangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tegasnya.
Laut sebagai Penghubung Ekonomi
Langkah besar ini diharapkan tak hanya meningkatkan konektivitas antar pulau, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sektor perikanan, pariwisata, dan perdagangan.
Kami ingin Jawa Timur menjadi poros maritim nasional. Laut bukan lagi sekadar pemisah, tapi penghubung yang menggerakkan ekonomi, pungkas mantan Bupati Trenggalek ini.
Dengan visi besar ini, Jawa Timur siap menyongsong masa depan sebagai provinsi maritim unggulan yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi