Badai PHK Pabrik, LaNyalla Berharap Koperasi Merah Putih Jadi Pintu Gerakan Kembali ke Desa

Reporter : Redaksi
Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Jakarta, Lingkaran.net Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap Koperasi Merah Putih yang dibangun di hampir semua desa di Indonesia bisa menjadi pintu masuk untuk Gerakan Kembali ke Desa (GKD) bagi korban PHK di sejumlah industri manufaktur di Indonesia.

Kita menghadapi fakta bahwa banyak pabrik mengurangi karyawan. Di satu sisi, banyak korban PHK yang berasal dari desa, yang melakukan urbanisasi ke kota, karena sulitnya lapangan pekerjaan di desa. Sekarang ada koperasi merah putih di setiap desa. Ini harus dipikirkan, agar sekaligus menjadi pintu bagi Gerakan Kembali ke Desa, karena adanya aktivitas ekonomi, ungkap LaNyalla pada keterangan pers yang diterima Lingkaran.net, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: Kadin Jatim Perkuat LPKS, LaNyalla: Ini Kunci Tekan Pengangguran 

Ditambahkan LaNyalla, dalam banyak kesempatan, saat dirinya menjabat sebagai Ketua DPD RI, selalu menekankan pentingnya desa menjadi kekuatan ekonomi. Selain untuk mencegah urbanisasi, juga untuk membangun ketahanan ekonomi rakyat dan ketahanan pangan nasional.

Baca juga: LaNyalla Minta Anggaran KONI Jatim Ditambah

Apalagi Koperasi Merah Putih itu nantinya didanai melalui KUR dari bank-bank negara. Sehingga seharusnya menjadi pengungkit ekonomi. Tinggal bagaimana keterlibatan aktif penduduk di desa agar merasakan manfaat ekonomi. Ini membutuhkan keterlibatan lintas kementerian. Mulai dari pertanian, UMKM, industri kreatif, pariwisata, perdagangan, dan lainnya, bukan kemenkop saja, tukasnya.

Baca juga: Perempuan Berkepala Toples, Pierre Bourdieu dan Slamet

Ketua DPD RI ke-5 itu juga berharap ada monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap perjalanan koperasi merah putih tersebut. Sehingga diketahui dengan dini problematika yang dihadapi, untuk segera ditemukan solusinya. Jangan setelah didirikan lalu dibiarkan tanpa pendampingan yang intens. Alkalifi Abiyu

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru