Surabaya, Lingkaran.net---Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengungkapkan strategi Pemkot Surabaya dalam mengatasi masalah kenakalan anak. Strategi tersebut bernama program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Baca juga: MPLS Ramah 2025/26, Orang Tua Diimbau Antar Anak ke Sekolah
Selayaknya sekolah, SOTH juga punya kelas dengan menghadirkan beberapa materi terkait parenting.
Terbaru , dalam kelas Peningkatan Peran Ayah dalam Peningkatan Kualitas Keluarga, Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya peran ayah sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter anak.
Pengalaman di tahun 2022, saat itu, Pemkot Surabaya melakukan rehabilitasi terhadap anak-anak bermasalah melalui "Sekolah Kebangsaan" yang bekerjasama dengan Akademi Angkatan Laut,
Terbukti, cara itu membawa perubahan drastis. Namun, perubahan tersebut tidak bertahan lama.
"Setelah saya datang ke ibunya, ibunya menyampaikan mohon maaf. Beliau mencari nafkah sebagai buruh cuci sampai malam hari, sampai malam hari akhirnya tidak pernah ketemu anaknya," cerita Wali Kota Eri, di Gedung Sumber Karya Wigati RW 8 Tambak Segaran Wetan 68 Kota Surabaya, Selasa (27/5).
Dari sana, ia menyadari bahwa 90% kasus kenakalan anak, mulai dari tawuran, penyalahgunaan lem, hingga narkoba, berakar pada kurangnya kasih sayang dan interaksi dari orang tua.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi, kesibukan mencari nafkah, atau bahkan perceraian orang tua.
Maka ketika menghadapi anak nakal, anak macam-macam ini, maka seyogyanya ada interaksi yang kuat antara orang tua dengan anak. Dan ternyata faktor ayah itu pengaruhnya besar," tegasnya.
Menurut Wali Kota Eri, kehadiran seorang ayah sangat vital. Bagi anak perempuan, ayah adalah cinta pertama yang membentuk rasa nyaman dan ketahanan diri, sehingga tidak mudah terjerumus ke pelukan lelaki yang tidak bertanggung jawab.
Sementara bagi anak laki-laki, ayah adalah panutan dalam memahami tanggung jawab, seperti mencari nafkah dan menjaga keluarga.
Bahkan, kebahagiaan seorang ibu dalam merawat dan menyusui anaknya sangat dipengaruhi oleh ketenangan yang diberikan oleh sang ayah.
"Kalau ayahnya itu bisa memberikan ketenangan, maka ibu ini akan bisa merawat anaknya, menyusui anaknya. Akhirnya asinya juga lancar, sehat. Berarti ini harus ada peran orang ayah," jelasnya.
Baca juga: Gelar Razia Jukir Tak Resmi di Jumat Malam, Ternyata Ini Alasan Pemkot Surabaya
Eri juga menekankan pentingnya kesadaran ayah terhadap kebiasaan sehari-hari.
Ia mengimbau para ayah untuk tidak merokok di rumah atau di lingkungan keluarga demi mencegah masalah kesehatan dan tidak memberikan contoh buruk bagi anak-anak.
Para ayah jangan merokok di rumah dan segera membersihkan diri setelah pulang kerja sebelum berinteraksi langsung dengan anak, pintanya.
Selain itu, bahaya penggunaan gadget yang berlebihan tanpa pengawasan juga menjadi sorotan utama.
Wali Kota Eri mempelajari dampak negatif dari gadget yang tidak terkontrol, yang dapat menyebabkan anak-anak tidak tahu mana yang perlu dibuka dan mana yang harus dihindari.
Ia memperingatkan bahwa akses mudah ke konten negatif, seperti pornografi, dapat merusak mental dan moral anak-anak.
"Penggunaan gadget yang berlebihan sangat tidak baik. Jadi orang tua harus mengontrol penggunaan HP bagi anak-anaknya, jangan sampai terjerumus sehingga merusak moral, terangnya.
Baca juga: Balai Pemuda Surabaya Jadi Lokasi ARTSUBS 2025 Awal Agustus Nanti, Apa Itu?
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya, Rini Indriyani menambahkan bahwa SOTH menghadirkan 13 materi, dengan salah satunya fokus pada peran ayah.
"Dalam penelitian, seorang istri, seorang ibu itu akan bahagia ketika dia merawat anaknya itu ditentukan bagaimana sikap ayahnya atau suaminya kepada istrinya," ungkap Bunda Rini.
Bunda Rini juga meminta para lurah dan camat menjadi mentor dan pengajar dalam SOTH, berbagi pengalaman mereka sebagai seorang ayah.
Karenanya program SOTH terus berinovasi, tahun ini melibatkan materi peran ayah setelah sebelumnya menambah sekolah untuk anak PAUD.
Pentingnya peran orang tua, terutama ayah, sangat penting bagi Surabaya mengatasi masalah kenakalan remaja. Pemkot Surabaya berharap melalui SOTH, keluarga dapat menjadi benteng utama dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter, pungkasnya. (*/Hafiahza)
Editor : Redaksi