Lingkaran.net - Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono, menegaskan bahwa semangat Kudatuli (Kerusuhan Dua Tujuh Juli) harus terus menjadi api perjuangan lintas generasi kader PDI Perjuangan.
Pernyataan ini disampaikan Deni saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Merawat Api Perjuangan: Mendengar Suara Akar Rumput yang digelar oleh Promeg (Pro Megawati) Jawa Timur di Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, Minggu (27/7/2025).
“Hari ini kita mengenang salah satu peristiwa penting dalam sejarah demokrasi Indonesia yakni Kudatuli, Kerusuhan 27 Juli 1996. Sebuah momen kelam yang justru menjadi titik balik perjuangan rakyat bersama Ibu Megawati Soekarnoputri dalam menegakkan kebenaran, keadilan, dan demokrasi yang sejati,” tegas Deni Wicaksono, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur.
Kudatuli Jadi Titik Balik Ideologis PDI Perjuangan
Deni menyebut Kudatuli bukan hanya catatan sejarah kelam, melainkan momentum konsolidasi ideologis yang membentuk karakter dan jati diri partai hingga kini.
Menjelang Kongres PDI Perjuangan 2025, Deni menilai pentingnya momen refleksi sejarah ini sebagai landasan konsolidasi internal partai.
“Diskusi ini bukan hanya mengenang. Ini menjadi momentum untuk merajut kekuatan dari sejarah menuju masa depan,” ucap mantan Presiden BEM FISIP Unair tersebut.
Ratusan Kader Hadir dari Berbagai Daerah
Acara FGD ini dihadiri ratusan kader PDI Perjuangan dari berbagai wilayah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Jember, Probolinggo, hingga Bojonegoro.
Deni menilai kehadiran mereka mencerminkan bahwa semangat juang dan kesetiaan ideologis kader PDI Perjuangan masih sangat kuat.
“Ini adalah forum yang sangat berharga. Kami bisa berkumpul, bersilaturahmi, dan membangun kembali semangat yang pernah tercerai,” tambahnya.
Konsolidasi, Silaturahmi, dan Partisipasi Akar Rumput
Menjelang kongres partai, Deni menekankan pentingnya membuka ruang partisipasi bagi semua elemen partai, termasuk kader senior dan para pejuang awal Promeg.
Ia menggambarkan proses konsolidasi ini sebagai upaya menyatukan kembali ‘balung pisah’ dan merangkai kekuatan banteng yang tersebar.
“Kami ingin mengumpulkan kembali balung-balung pisah dan merangkai kembali banteng-banteng yang selama ini terpisah,” tegas Deni.
Sejarah, Kebersamaan, dan Masa Depan Partai
Deni menegaskan bahwa PDI Perjuangan dibangun dari semangat kebersamaan dan pengorbanan, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
Oleh karena itu, menjaga silaturahmi, komunikasi antargenerasi, serta penghormatan terhadap sejarah menjadi hal fundamental bagi partai.
“Komitmen kami adalah menjaga silaturahmi, memperkuat koordinasi, dan menerima setiap arahan maupun masukan untuk memajukan partai ke depan,” pungkas Deni.
Editor : Setiadi