Lingkaran.net - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya 1954 menggelar kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) 2025 dengan tema “Peneguhan Marhaenisme di Tengah Krisis: Bergerak Membangun Solidaritas dan Kedaulatan Rakyat.”
Kegiatan berlangsung pada 7–9 November 2025 di Agroedupark Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Agenda tahunan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat pemahaman ideologi Marhaenisme di kalangan mahasiswa sekaligus meneguhkan peran GMNI sebagai gerakan intelektual yang berpihak pada rakyat di tengah krisis ekonomi, sosial, dan politik yang melanda bangsa.
Mengasah Ideologi dan Kepemimpinan Melalui Aksi Nyata
Selama tiga hari, peserta KTD mendapatkan pembekalan intensif seputar ideologi Marhaenisme, kepemimpinan, analisis sosial, dan praktik lapangan yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu agenda utama adalah kegiatan analisa sosial di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, sebuah desa di lereng Pegunungan Kawi yang dikenal dengan potensi hortikultura dan perkebunannya.
Di desa tersebut, peserta melakukan observasi sosial dan ekonomi masyarakat, berdiskusi dengan petani mengenai pengelolaan komoditas seperti cengkeh, kopi, jeruk, jagung, dan tebu, serta menggali nilai-nilai kearifan lokal dalam tata kelola pertanian rakyat.
Melalui keterlibatan langsung ini, para kader diharapkan memahami secara praksis bahwa perjuangan mahasiswa harus berakar dari realitas kehidupan rakyat.
Ketua Komisariat DPK GMNI FISIP UNTAG Surabaya 1954, Dendy Setya Putra, menegaskan bahwa KTD bukan sekadar forum pembelajaran ideologi, melainkan ruang pembentukan karakter dan kesadaran sosial.
“KTD ini bukan hanya ruang belajar ideologi, tetapi juga ruang pembentukan karakter kader agar memahami realitas rakyat secara langsung. Di tengah krisis multidimensi, GMNI harus hadir sebagai kekuatan moral, intelektual, dan gerakan yang berpihak pada kedaulatan rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisariat, Alda Nur Aufa Dania, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat semangat perjuangan kerakyatan.
“Kami berkomitmen menjadikan proses kaderisasi ini sebagai pondasi kuat bagi lahirnya kader Marhaenis yang berdisiplin, berkemajuan, dan tetap berpihak pada rakyat. Pengabdian di Desa Dalisodo menjadi pengalaman penting bagi peserta untuk memahami kehidupan rakyat secara nyata,” tuturnya.
Ketua Pelaksana, Bima Satya Pangestu, turut mengapresiasi kerja keras seluruh panitia, peserta, dan pihak yang mendukung kegiatan.
“Pelaksanaan KTD ini berjalan dengan baik berkat kolaborasi semua pihak. Kami berharap peserta membawa pulang semangat solidaritas, empati sosial, dan komitmen ideologis yang kokoh,” katanya.
Selain pembekalan dari kader internal, kegiatan juga menghadirkan dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Noviana Suprajitno, yang memberikan materi mengenai ideologi dan wawasan kebangsaan.
Kaderisasi, Jantung Gerakan GMNI
DPK GMNI FISIP UNTAG Surabaya 1954 menegaskan bahwa kaderisasi merupakan jantung pergerakan organisasi.
Melalui KTD 2025 ini, GMNI berkomitmen melahirkan kader yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap berjuang bersama rakyat dalam memperjuangkan kedaulatan di berbagai sektor kehidupan.
Dengan semangat Marhaenisme, GMNI FISIP UNTAG Surabaya bertekad terus melanjutkan asa cita perjuangan nasional demokratis, memperkuat solidaritas antar-kader, serta meneguhkan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial di tengah tantangan zaman.
Editor : Setiadi