Lingkaran.net - Polemik kepengurusan RS Pura Raharja Surabaya, kian memanas setelah Sekretaris Korpri Jatim, Indah Wahyuni, angkat bicara dan mengungkap dilema personal yang ia hadapi dalam menyelesaikan sengketa tersebut.
Yuyun sapaan akrab Indah Wahyuni ini menyampaikan bahwa dirinya berada pada posisi yang sangat sulit karena memiliki hubungan emosional dan sejarah panjang dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik kepengurusan rumah sakit itu.
“Kami agak ewuh pakewuh. Saya ini ASN aktif dan menjabat Kepala BKD. Tiga orang yang saya hadapi ini saya hormati,” ungkapnya dalam audiensi bersama Komisi A DPRD Jatim, Jumat (12/12/2025).
Yuyun yang juga Ketua BKD Jatim ini menyebut satu per satu kedekatan personal yang membuat dirinya berada pada persimpangan dilematis.
“Pak Imam itu wagubnya bapak saya. Pak Rasiyo guru saya waktu SMP. Pak Yasin tetangga saya, rumahnya berhadapan dengan rumah saya di kampung. Kalau kami berhadapan dengan beliau-beliau ini, hati saya sakit,” tutur Indah.
Meski demikian, Indah menegaskan bahwa secara organisasi, Korpri harus menjalankan mandat dan memastikan aset milik Korpri dikelola sebagaimana mestinya.
Ia juga mengungkap bahwa Imam Utomo telah mengingatkan bahwa RS Pura Raharja memang merupakan aset Korpri.
“Saya mau naruh plang, lalu kata Pak Imam: ‘Sudah, ini milik Korpri.’ Itu membuat kami semakin yakin posisi kami benar,” ujarnya.
Namun situasi menjadi rumit setelah muncul surat dari Rasiyo, anggota DPRD Jatim sekaligus salah satu pihak yang disebut dalam polemik tersebut, yang menyatakan bahwa RS Pura Raharja tidak memiliki hubungan dengan Korpri.
Kondisi itu membuat Korpri Jatim memutuskan membawa persoalan ini ke Komisi A DPRD Jatim.
“Makanya kami datang ke Komisi A, untuk menegakkan dan menghormati Sekdaprov Jatim, Pak Adhy Karyono. Kami ingin semuanya jelas,” kata Yuyun.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh langkah yang dilakukan Korpri telah dilaporkan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Kami sebelum ke Komisi A sudah melapor ke Bu Gubernur. Kata Bu Khofifah: ‘Terus maju, Bu Yuyun.’ Jadi kami tidak ilegal,” tegasnya.
Editor : Setiadi