Lingkaran.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus menggenjot promosi pariwisata daerah dengan memperluas jejaring kerja sama nasional. Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemkab Jember menggelar gala dinner bersama pelaku industri pariwisata dan biro perjalanan wisata Bali, Minggu malam (14/12/2025), di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk membuka kembali jalur promosi Jember sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur bagian timur, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan pelaku wisata yang selama ini berperan besar dalam mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menegaskan pentingnya sinergi berkelanjutan antara pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata, khususnya dari Bali yang dikenal sebagai wajah pariwisata Indonesia di kancah global.
“Besar harapan kami, bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Salah satunya adalah Jember,” ujar Gus Fawait dalam sambutannya.
Ia mengenang, sekitar 15 tahun lalu Jember pernah menjadi tujuan utama wisata masyarakat di wilayah Tapal Kuda dan sekitarnya. Namun, seiring waktu, promosi pariwisata Jember dinilai tertinggal dibanding daerah lain. Sejak menjabat sebagai bupati, Gus Fawait menegaskan komitmennya untuk melakukan pembenahan serius, terutama pada infrastruktur pendukung dan konektivitas transportasi.
Saat ini, Jember telah terhubung dengan penerbangan langsung dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Selain itu, rute Jember–Bali kini dapat ditempuh hanya sekitar 50 menit, yang diharapkan menjadi pintu masuk strategis bagi wisatawan nasional maupun internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Fawait juga memaparkan potensi besar pariwisata Jember, khususnya di wilayah selatan yang memiliki deretan pantai eksotis. Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo disebut sebagai destinasi unggulan yang telah mendapat banyak testimoni positif dari wisatawan.
Pemkab Jember, lanjutnya, berkomitmen melakukan penataan pengelolaan destinasi wisata agar semakin ramah pengunjung, termasuk melalui kerja sama dengan Perhutani dan PTPN, terutama dalam penyesuaian tarif serta peningkatan kualitas pelayanan.
Tak hanya mengandalkan wisata alam, Jember juga memiliki produk unggulan berkelas ekspor yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata tematik. Mulai dari edamame yang diekspor ke Jepang, okra untuk pasar Kuala Lumpur, kopi robusta dan arabika, hingga cerutu khas Jember yang kualitas rasanya kerap disandingkan dengan cerutu Kuba.
Sementara itu, Ketua Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA), I Made Sabda Dwipayana Putra, yang juga pimpinan Luxury Bali Tour and Travel, mengapresiasi langkah Pemkab Jember membuka ruang kolaborasi dengan pelaku wisata nasional.
“Kami melihat Jember memiliki potensi yang sangat besar. Ini kunjungan pertama saya ke Jember, dan jujur saya ingin kembali lagi, tidak hanya sendiri, tetapi bersama banyak pihak,” ungkapnya.
Menurutnya, peluang kerja sama ke depan dapat dikembangkan melalui paket wisata terintegrasi yang menggabungkan wisata alam, perkebunan, kopi, edukasi, hingga budaya. Ia menilai Jember memiliki karakter khas yang bisa dikemas menjadi pengalaman wisata bernilai tinggi dan berdaya saing.
I Made Sabda juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi promosi digital, peningkatan fasilitas pendukung, serta konsistensi program agar kunjungan wisatawan bersifat berkelanjutan.
“Dengan kolaborasi yang tepat, bukan tidak mungkin kunjungan wisatawan ke Jember bisa berlangsung setiap hari, bukan hanya sesekali,” tegasnya.
Melalui gala dinner ini, Pemkab Jember menegaskan komitmennya untuk membuka diri terhadap kerja sama luas dengan pelaku industri pariwisata nasional dan internasional.
Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan pariwisata Jember sebagai destinasi yang mudah diakses, kaya pengalaman, dan mampu bersaing di level nasional maupun global.
Editor : Setiadi