x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Potensi Dongkrak PAD, Sektor Pariwisata Surabaya Dinilai Jalan di Tempat

Avatar Trisna Eka Aditya

Umum

Lingkaran.net – Menjelang libur akhir tahun 2025, wisata mangrove di Surabaya seharusnya menjadi primadona destinasi wisata keluarga. Dengan tiga lokasi utama yakni Kebun Raya Mangrove Surabaya Wonorejo, Gunung Anyar, dan Medokan Sawah yang diresmikan sebagai Kebun Raya Mangrove Surabaya sejak Juli 2023.

Pengunjung untuk dapat masuk Kebun Raya Mangrove perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp15.000 untuk tiket orang dewasa dan gratis untuk anak-anak, tak lupa parkir sepeda motor Rp5000 dan mobil Rp10.000. Namun, jika ingin naik perahu untuk menyusuri hutan bakau sampai tujuan spot foto ekowisata mangrove harus membayar tiket lagi sebesar Rp25.000 untuk orang dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak, berlaku pulang-pergi (PP).

Kawasan seluas 34 hektar ini diklaim sebagai satu-satunya kebun raya mangrove di Indonesia. Namun, di balik klaim kebanggaan tersebut, realitas di lapangan justru menunjukkan pengelolaan yang jauh dari optimal.

Salah satu masalah krusial yang kerap dikeluhkan pengunjung adalah minimnya akses transportasi umum menuju kawasan wisata mangrove. Lokasi yang tersebar di Wonorejo, Gunung Anyar, dan Medokan Sawah memaksa pengunjung untuk mengandalkan kendaraan pribadi atau transportasi online.

"Selama perjalanan tidak ada penunjuk arah, hanya penunjuk arah bozem Wonorejo yang saya lihat. Ya tanya orang-orang sambil nge-maps khawatir kesasar," ungkap Maria seorang pengunjung perempuan bersama keluarganya mengendarai sepeda motor matic ini.

Kebun Raya Mangrove yang baru saja diresmikan dua tahun lalu tersebut, tidak ada jalur angkutan umum yang memadai, membuat wisata yang seharusnya inklusif justru eksklusif bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan.

"Sentra kulinernya hanya tulisannya saja, tadi haus rencananya mau beli minum eh sepi. Hanya tinggal lapak dan meja kursinya saja. Next kalau kesini harus bawa bekal mas, itupun kalau kesini lagi jika seperti ini kondisinya," jlentreh pengunjung yang bersama pasangannya ini sambil tersenyum kecut.

Fasilitas yang ada saat ini masih berkutat pada hal-hal mendasar seperti toilet umum, musala sederhana, dan area parkir seadanya.

Di balik keindahan hutan bakau yang disulap menjadi wisata, tersimpan konflik laten antara kepentingan konservasi dan ekonomi. Data dari Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa sekitar 40% atau 400 hektar hutan bakau di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) masih dalam kondisi rusak. Garis pantai bakau yang dahulu mencapai 29,8 km kini hanya tersisa 8,7 km dengan ketebalan tidak lebih dari 50 meter. Bandingkan dengan kondisi tahun 1990-an, di mana ketebalan hutan bakau bisa lebih dari 50 meter.

Ironisnya, di tengah gencarnya promosi wisata mangrove, tingkat keberhasilan penanaman bakau masih rendah. Data BRIN dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya mencatat 5-10% tanaman bakau yang ditanam justru mati akibat waktu tanam yang tidak tepat, jenis tanaman yang tidak sesuai lokasi, dan yang paling memprihatinkan: sampah plastik yang menutup akar sehingga menghambat pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan konservasi masih jauh dari profesional.

Kritik tajam datang dari Fraksi Gerindra DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, yang menilai sektor pariwisata Kota Surabaya, termasuk wisata mangrove, "berjalan di tempat tanpa terobosan berarti" di tengah tekanan fiskal yang semakin berat. Dalam konteks Kebun Binatang Surabaya yang hingga kini belum memiliki direktur utama definitif, Yona mengkritik keras pola pengelolaan setengah hati yang juga terlihat di berbagai aset wisata lainnya.

"Dana dari pusat turun berkurang, APBD tertekan. Kalau pariwisata tetap dikelola tanpa visi dan keberanian berinovasi, jangan heran kalau PAD stagnan," ujar politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini. 

Kritik serupa juga menyasar wisata mangrove yang meskipun digadang-gadang sebagai satu-satunya kebun raya mangrove di Indonesia, kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih minim. Hingga pertengahan 2024, rata-rata pengunjung Kebun Raya Mangrove hanya mencapai enam ribu orang per bulan. Angka ini jauh dari potensi sebenarnya mengingat Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai jutaan jiwa.

Di era di mana wisatawan menginginkan pengalaman yang Instagramable dan serba canggih, fasilitas yang ditawarkan wisata mangrove Surabaya terkesan ketinggalan zaman. Meski terdapat spot foto dengan frame bambu dan menara pandang setinggi 12 meter, namun konsep wisata edukasi yang diusung masih terasa kaku dan kurang interaktif.

Jogging track yang terbuat dari bambu dan kayu memang menawarkan pengalaman dekat dengan alam, namun perawatannya kerap terabaikan. Wisata perahu yang menjadi daya tarik utama pun masih terbatas dengan kapasitas dan jadwal yang tidak fleksibel. 

Sentra wisata kuliner yang dijanjikan dalam strategi pengembangan 2025 hingga kini belum terwujud secara maksimal. Pengunjung hanya menemukan lapak dan meja kursi yang kosong di sentra kuliner kebun raya mangrove, tanpa konsep yang jelas.

“Kondisi ini menjadi cermin. Kalau pengelolaan tetap setengah hati, jangan berharap PAD bisa naik signifikan,” tegasnya.

Yang lebih memprihatinkan, promosi wisata mangrove hanya mengandalkan media sosial Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya yang jangkauannya terbatas. Tidak ada kampanye masif atau kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Artikel Terbaru
Senin, 22 Des 2025 13:26 WIB | Jeda Ngopi

Ratusan Off-Roader Serbu Jember, Gus Fawait: Ini Kebangkitan Sport Tourism

Lingkaran.net - Jember Adventure Extreme (JAVEX) 2025 menjadi penanda kebangkitan Kabupaten Jember sebagai salah satu destinasi utama olahraga otomotif ekstrem ...
Senin, 22 Des 2025 13:05 WIB | Edukasi

Catat Tanggalnya! Jadwal Lengkap SNBP, Termasuk UTBK dan SNBT 2026

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) resmi mengumumkan jadwal lengkap seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2026. ...
Senin, 22 Des 2025 11:15 WIB | Hype

Kumpulan Ucapan Hari Ibu 2025, Inspirasi Kata-Kata Menyentuh Hati

Banyak orang kerap kesulitan mengekspresikan perasaan kepada ibu. Ucapan Hari Ibu menjadi salah satu cara sederhana namun bermakna. ...