Lingkaran.net - Kepemimpinan baru DPD Partai Golkar Jawa Timur periode 2025–2030 resmi dimulai. Ali Mufthi dan Blegur Prijanggono kini memegang kendali sebagai Ketua dan Sekretaris Partai berlambang Pohon Beringin di Jawa Timur.
Pelantikan ini menjadi momen penting pasca Musda Golkar Jatim pada Mei lalu yang mengukuhkan Ali Mufthi secara aklamasi sebagai nakhoda baru, menggantikan Sarmuji.
Baca juga: Berikut Susunan Lengkap Pengurus DPD Partai Golkar Jatim Periode 2025-2030
Didampingi oleh Blegur Prijanggono yang dikenal berpengalaman dalam manajemen internal partai, serta Eko Wahyudi sebagai bendahara, struktur kepengurusan ini dinilai solid dan siap menghadapi tantangan politik ke depan, terutama Pemilu 2029.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, menilai kepemimpinan Ali Mufthi–Blegur memiliki kombinasi kekuatan yang saling melengkapi.
“Ali Mufthi punya akses politik nasional yang mumpuni, sementara Blegur memahami secara mendalam seluk-beluk internal DPD Golkar Jatim. Ini menjadi modal besar,” kata Surokim saat dikonfirmasi Lingkaran.net, Sabtu (26/7/2025).
Menurutnya, mempertahankan capaian 15 kursi di DPRD Jatim dari Pemilu 2024 bahkan meningkatkannya menjadi 27 kursi pada Pemilu 2029 bukan tugas ringan.
Namun, konsistensi dalam menjaga soliditas internal dan perluasan pemilih bisa menjadi kunci sukses Golkar Jatim.
“Golkar adalah partai mapan dan berpengalaman. Tapi, ke depan tantangannya adalah bagaimana bisa adaptif dan responsif terhadap dinamika pemilih, terutama swing voters yang terus meningkat di Jawa Timur,” jelas Surokim.
Baca juga: Retret ala Prabowo, Golkar Jatim Solidkan Pengurus Baru di Trawas Mojokerto
Karakter Santri, Aset Strategis untuk Golkar Jatim
Surokim juga menilai latar belakang Ali Mufthi sebagai santri memberi warna baru bagi Partai Golkar Jatim.
Ini dinilai bisa menjadi jembatan penting untuk mendekatkan partai berlambang pohon beringin itu dengan kelompok pemilih religius, yang jumlahnya signifikan di provinsi dengan populasi Muslim terbesar kedua di Indonesia ini.
“Dengan karakteristik pemilih Jatim yang kompleks dan religius, kepemimpinan Ali Mufthi yang berlatar santri memberi harapan baru. Golkar bisa lebih dekat dengan basis pesantren dan masyarakat tradisional-religius,” tambahnya.
Baca juga: Ali Mufthi Resmi Pimpin Golkar Jatim, Tantangan Politik Cair Menanti
Soliditas Internal Jadi Pondasi Kemenangan
Tak hanya faktor eksternal, soliditas partai dan organisasi sayap Partai Golkar juga menjadi perhatian. Hingga kini, struktur partai di Jatim dinilai tetap solid di bawah kepemimpinan yang baru. Ini menjadi bekal penting dalam menghadapi pertarungan politik di masa mendatang.
“Jika Golkar mampu mempertahankan soliditas, meningkatkan kapasitas kader, dan memperluas jangkauan ke pemilih muda dan religius, maka target realistis 27 kursi di DPRD Jatim bisa tercapai,” pungkas Surokim.
Editor : Setiadi