Ngawi, Lingkaran.net Insiden tragis akibat jebakan tikus beraliran listrik kembali terjadi di Ngawi, merenggut nyawa seorang warga. Kejadian ini memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak, termasuk DPRD Jawa Timur.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, mendesak langkah serius dari pemerintah untuk mengatasi bahaya yang mengintai petani dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Jatim minta evaluasi menyeluruh kapal angkutan penyebrangan Ketapang - Gilimanuk
Kejadian ini sangat memilukan. Tidak seharusnya nyawa melayang hanya karena penggunaan metode pengendalian hama yang berbahaya. Pemerintah harus segera bertindak, tegas Deni Wicaksono.
Edukasi dan Regulasi Jadi Prioritas
Deni menekankan pentingnya edukasi bagi petani tentang bahaya jebakan listrik. Menurutnya, pemerintah perlu menyediakan pelatihan dan sosialisasi untuk mengenalkan metode pengendalian hama yang lebih aman, seperti jebakan manual, penggunaan predator alami seperti burung hantu, hingga pestisida biologis.Selain edukasi, Deni juga mendesak pemerintah daerah segera merumuskan regulasi tegas yang melarang penggunaan jebakan listrik di lahan pertanian. Peraturan ini penting untuk memastikan keselamatan. Jika dibiarkan, korban akan terus berjatuhan, ujarnya.
Solusi Alternatif dan Inovasi Teknologi
Sebagai solusi, Deni mengusulkan penyediaan subsidi atau bantuan alat pengendalian tikus yang lebih ramah lingkungan, seperti alat ultrasonik atau drone. Ia juga mendorong pengembangan teknologi modern di sektor pertanian agar petani tetap produktif tanpa harus mengorbankan keselamatan.Baca juga: Anggota DPRD Jatim Dorong Mahasiswa Hukum Kuasai Legislasi Daerah di Kuliah Umum Unigoro
Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa menciptakan pertanian yang aman dan tetap mendukung produktivitas, tambah politisi PDIP tersebut.
Kolaborasi dan Gotong Royong untuk Solusi Berkelanjutan
Menurut Deni, penyelesaian masalah ini membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Pemerintah daerah, dinas pertanian, lembaga penelitian, hingga masyarakat harus bersama-sama mencari solusi inovatif. Ia juga mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan semangat gotong royong dalam pengendalian hama.Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan tragedi ini tidak lagi terjadi. Edukasi, regulasi, dan inovasi adalah kunci untuk menciptakan pertanian yang aman bagi semua, pungkasnya.
Baca juga: DPRD Jatim Nilai Human Error Jadi Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Insiden di Ngawi ini menjadi pengingat bahwa penggunaan teknologi di sektor pertanian harus selalu mengutamakan keselamatan manusia. DPRD Jatim berharap langkah konkret segera diambil agar kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi