Lingkaran.net – Limbah rumah tangga berupa cangkang telur kini tak lagi hanya berakhir di tempat sampah. Di tangan dosen dan mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), cangkang telur diolah menjadi masker wajah alami yang kaya manfaat untuk kulit.
Produk inovatif ini diberi nama Bio-Galvera, hasil kolaborasi antara Dr. apt. Isnaeni, MS, apt. Annisa Kartika Sari, S.Farm., M.Farm., serta dua mahasiswa, Siti Rohmatul Laila dan Elok Siti Nurjannah. Dalam pengembangannya, riset ini mendapatkan pendanaan sebesar Rp10 juta dari program Riset Muhammadiyah.
“Kami ingin menciptakan produk perawatan kulit yang tidak hanya alami, tetapi juga memanfaatkan limbah rumah tangga yang selama ini belum dimaksimalkan,” ujar Isnaeni dalam siaran pers, Selasa (29/7/2025).
Cangkang telur dipilih sebagai bahan utama karena mengandung mineral dan kolagen alami yang bermanfaat untuk peremajaan kulit. Kombinasinya dengan lidah buaya, yang dikenal sebagai antioksidan, pelembap, dan anti-iritasi, menjadikan masker ini ramah kulit dan bernilai tambah.
Tak hanya itu, Bio-Galvera juga diperkaya dengan bahan-bahan seperti probiotik, tepung beras, polyvinyl alcohol, dan gliserin.
Seluruh komposisi dikeringkan menggunakan oven bersuhu rendah, maksimal 40 derajat Celsius, untuk menjaga keutuhan kandungan aktifnya.
“Proses pengeringan ini penting agar zat-zat aktif tidak rusak dan masker tetap mudah diaplikasikan,” jelas Annisa.
Hasil uji kualitas menunjukkan ukuran partikel halus masker sebesar 9,8 persen, masih di bawah batas maksimal standar masker bubuk, yaitu 10 persen. Produk ini juga menunjukkan sifat alir dan kelembapan yang baik, sehingga nyaman digunakan di kulit wajah.
“Masker ini dapat mengencangkan kulit, merangsang regenerasi sel, meredakan peradangan, serta menjaga kesehatan skin barrier berkat kandungan probiotiknya,” tambah Isnaeni.
Lebih dari sekadar inovasi kosmetik, Bio-Galvera juga menjadi sarana edukasi untuk masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya yang masih memiliki potensi guna.
Dekan Fakultas Farmasi UM Surabaya, Dede Nasrullah, menyatakan pihak kampus siap mendukung pengembangan produk hingga tahap produksi massal dan pengurusan hak paten.
“Bahan bakunya sudah tersertifikasi halal. Kami siap untuk memproduksi dan memasarkannya secara luas,” tegas Dede.
Editor : Zaki Zubaidi