Lingkaran.net - Memasuki peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, berbagai wilayah di Indonesia kembali bersiap menggelar malam tirakatan. Tradisi ini menjadi momen warga berkumpul untuk berdoa, mengenang jasa pahlawan, dan mempererat persaudaraan.
Di tingkat Rukun Tetangga (RT), sambutan dari ketua RT kerap menjadi pembuka acara yang dinanti. Sambutan ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga berfungsi menguatkan semangat kebersamaan dan rasa syukur atas kemerdekaan.
Menariknya, sambutan Ketua RT tak melulu harus kaku dan serius. Sentuhan bahasa yang ringan, mudah dipahami, namun tetap sarat makna, justru membuat warga lebih antusias. Bahkan, selipan humor singkat bisa mencairkan suasana malam tirakatan yang biasanya penuh kehangatan.
Untuk memudahkan para Ketua RT yang ingin menyampaikan pesan bermakna sekaligus menghibur, berikut ini 5 contoh naskah sambutan yang bisa dijadikan referensi.
Naskah 1
Judul: Kemerdekaan Bukan Sekadar Dirayakan
Pembukaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan seluruh warga RT yang saya hormati,
Alhamdulillah malam ini kita bisa berkumpul bersama dalam keadaan sehat walafiat untuk mengikuti acara tirakatan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Isi:
Delapan puluh tahun lalu, bangsa kita berjuang mati-matian demi kemerdekaan. Para pejuang rela mengorbankan nyawa, meninggalkan keluarga, demi satu kata: MERDEKA.
Kalau dulu mereka melawan penjajah, sekarang kita melawan hal lain: malas, cuek, dan kadang juga… malas bayar iuran RT. (tunggu tawa warga)
Kemerdekaan bukan hanya milik pemerintah, tapi milik kita semua. Bentuknya sederhana: saling menyapa, kerja bakti, menjaga keamanan, dan tidak mudah terpecah karena perbedaan. Kalau dulu pejuang berperang dengan bambu runcing, sekarang kita menjaga kemerdekaan dengan sapu lidi, kantong sampah, dan gotong royong.
Penutup:
Mari kita jaga persatuan ini, mulai dari lingkungan terdekat kita. Semoga RT kita selalu menjadi RT yang damai, rukun, dan penuh tawa.
Merdeka! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Naskah 2
Judul: Bambu Runcing Zaman Now
Pembukaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati seluruh warga RT, terima kasih sudah hadir di acara tirakatan malam ini.
Isi:
Kita semua tahu, dulu para pejuang melawan penjajah dengan bambu runcing. Nah, kalau zaman sekarang, bambu runcingnya berubah: jadi sapu untuk membersihkan lingkungan, cangkul untuk bercocok tanam, dan HP untuk mengirim info penting di grup WA RT (walau kadang isinya lebih banyak kirim stiker dan video lucu).
Kemerdekaan itu bukan cuma bebas dari penjajahan fisik, tapi juga bebas dari sifat malas, bebas dari kebiasaan buang sampah sembarangan, dan bebas dari sikap acuh terhadap tetangga. Kalau kita bisa melakukan itu, kita sudah ikut berjuang.
Penutup:
Mari kita isi kemerdekaan dengan kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur. Ingat, RT kompak itu tanda bangsa kuat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Naskah 3
Judul: Gotong Royong Itu Kemerdekaan
Pembukaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak/Ibu sekalian, malam ini kita berkumpul bukan sekadar untuk makan kacang rebus dan minum teh, tapi untuk mengenang jasa para pahlawan yang membuat kita bisa hidup bebas seperti sekarang.
Isi:
Delapan puluh tahun merdeka bukan waktu sebentar. Kalau manusia, mungkin sudah banyak yang pensiun, rambut memutih, dan anak cucunya banyak. Tapi semangatnya jangan sampai ikut pensiun.
Gotong royong adalah bentuk kemerdekaan yang nyata. Dulu, pejuang bahu-membahu melawan penjajah. Sekarang, kita bahu-membahu membangun lingkungan, membantu tetangga yang kesulitan, dan menjaga keamanan bersama.
Kadang perjuangan di RT itu mirip perjuangan kemerdekaan: sama-sama butuh kesabaran, terutama kalau ada warga yang susah diajak kerja bakti. (senyum)
Penutup:
Mari kita teruskan semangat gotong royong ini, agar kemerdekaan bukan hanya dikenang setahun sekali, tapi dirasakan setiap hari.
Merdeka! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Naskah 4
Judul: Syukur Kemerdekaan
Pembukaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Warga sekalian yang saya hormati,
Malam ini kita berkumpul untuk memperingati HUT ke-80 RI. Ini adalah nikmat yang luar biasa dari Allah dan hasil perjuangan para pahlawan.
Isi:
Coba bayangkan kalau kita masih dijajah. Mungkin acara tirakatan ini harus izin dulu sama kompeni, atau malah dilarang. Tapi berkat perjuangan para pahlawan, kita bisa duduk santai malam ini sambil bercanda dan tertawa.
Tugas kita sekarang bukan lagi angkat senjata, tapi mengisi kemerdekaan. Caranya? Jaga kebersamaan, hargai perbedaan, dan jangan sampai kita dijajah lagi—meski kali ini bentuknya bukan tentara, tapi utang online dan kemalasan. (tunggu tawa)
Penutup:
Semoga kemerdekaan ini selalu kita syukuri dan kita jaga, mulai dari lingkungan kecil kita di RT ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Naskah 5
Judul: RT Guyub, Bangsa Kuat
Pembukaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan seluruh warga yang saya cintai,
Malam ini kita berkumpul untuk merayakan ulang tahun ke-80 Republik Indonesia.
Isi:
Bangsa yang besar dimulai dari lingkungan yang rukun. Kalau RT kita kompak, berarti kita sudah ikut menjaga kekuatan bangsa. Kerja bakti, rapat warga, atau sekadar ngobrol di pos ronda—semua itu adalah bentuk persatuan.
Dulu, perjuangan dilakukan di medan perang. Sekarang, perjuangan kita ada di medan kehidupan sehari-hari: melawan ego, saling menguatkan, dan tidak saling menjatuhkan. Kalau RT ini guyub, saya yakin semangat kemerdekaan akan tetap hidup di hati kita.
Penutup:
Mari kita terus jaga kerukunan ini, karena RT yang damai adalah pondasi negara yang kuat.
Merdeka! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian contoh sambutan atau pidato ketua RT untuk acara malam tirakatan 17 Agustus yang bisa kamu pakai.
Editor : Baehaqi
