Lingkaran.net - Desakan masyarakat agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diganti kian menguat. Isu tersebut berkembang pesat di media sosial maupun kalangan politik, setelah muncul kabar bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengirimkan surat resmi ke DPR RI terkait pergantian Kapolri.
Tuntutan pergantian Kapolri bermula dari tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, seorang mahasiswa yang terlindas kendaraan aparat saat demonstrasi.
Peristiwa itu menambah daftar panjang korban unjuk rasa pada akhir Agustus hingga awal September 2025. Tercatat, 10 orang meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi di Jakarta maupun di berbagai daerah.
Selain korban jiwa, sejumlah demonstran dilaporkan masih ditahan di kantor polisi. Bahkan, beredar kabar adanya dugaan penyiksaan fisik terhadap mereka.
Kondisi ini menimbulkan kritik tajam terhadap kinerja Kapolri, yang dinilai gagal mengamankan jalannya aksi demonstrasi.
Situasi semakin memanas ketika upacara kenaikan pangkat anggota Polri yang mengalami luka saat bertugas tetap digelar, dengan dipimpin langsung Kapolri Listyo Sigit. Kebijakan tersebut dianggap tidak pantas karena dilakukan di tengah duka keluarga korban, sehingga menuai amarah publik.
Dua Nama Jenderal Disebut Masuk Bursa Calon Kapolri
Informasi yang beredar menyebutkan, Istana telah mengirim dua nama calon Kapolri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ke DPR RI.
Salah satunya adalah Komjen Suyudi Ario Seto, lulusan Akpol 1994 yang kini menjabat di posisi strategis di Mabes Polri. Nama lain yang juga santer disebut adalah Komjen Dedi Prasetyo.
Berdasarkan Surat Telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025, Dedi baru saja ditunjuk sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) oleh Jenderal Listyo.
Meski demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari Istana terkait kabar pergantian Kapolri ini.
Namun, sumber Lingkaran.net di Mabes Polri membenarkan bahwa isu tersebut benar adanya.
“Iya sudah ada kabar itu,” kata salah satu sumber di lingkungan Mabes Polri.
Editor : Setiadi