Lingkaran.net – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga standar Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) melalui kegiatan evaluasi kinerja berkala.
Agenda ini menjadi forum strategis untuk meninjau capaian dan tantangan implementasi K3L di seluruh lingkungan TTL Group, termasuk TPK Nilam, TPK Berlian, dan TPK Lamong.
“Fokus evaluasi diarahkan pada isu-isu K3L yang dihadapi masing-masing terminal, pemenuhan Key Risk Indicator, serta implementasi safety transformation. Kami memastikan TTL senantiasa konsisten dalam menjaga standar K3L di level tertinggi,” jelas Direktur Operasi PT Terminal Teluk Lamong, Muhammad Syukur, dalam siaran pers, Kamis (30/10/2025).
Transformasi keselamatan di TTL berfokus pada tiga aspek utama, yakni Terminal Sterilization, Safety Induction, dan Minimum Requirement for Safety.
Terminal Sterilization bertujuan memastikan tidak ada orang atau kendaraan yang tidak berkepentingan memasuki area berisiko tinggi.
Safety Induction diberikan kepada setiap individu yang beraktivitas di terminal agar memahami potensi risiko yang ada.
Minimum Requirement for Safety menekankan standarisasi keselamatan dari sisi fasilitas, peralatan, hingga kompetensi pekerja.
Hasil evaluasi terhadap tiga terminal menunjukkan peningkatan signifikan dalam implementasi transformasi budaya K3L.
TPK Nilam mencatat peningkatan kinerja sebesar 33 persen, TPK Berlian 50 persen, dan TPK Lamong mencapai 64 persen. Capaian ini menjadi bukti bahwa transformasi budaya K3L di TTL berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Evaluasi kinerja K3L ini menjadi momentum penting untuk memperkuat budaya keselamatan di seluruh lini. Kami memastikan setiap individu memiliki kesadaran dan tanggung jawab K3L yang tinggi,” ungkap Senior Manager QHSSE PT Terminal Teluk Lamong, Anang Januriandoko.
Keselamatan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kerja di Terminal Teluk Lamong. TTL berkomitmen tidak hanya patuh terhadap standar K3L, tetapi juga menjadi teladan dalam penerapan budaya kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan.
Editor : Zaki Zubaidi
 
  
  
  
  
 