Lingkaran.net - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni tahunan.
Momentum ini, menurutnya, menjadi pengingat penting bahwa perempuan adalah penentu arah pembangunan, bukan hanya pendukung di belakang layar.
Sri Wahyuni menilai, perempuan Jawa Timur telah membuktikan peran strategisnya sebagai agen perubahan di berbagai sektor. Mulai dari penguatan ekonomi keluarga, pendidikan generasi muda, layanan kesehatan, hingga keterlibatan aktif dalam dunia politik dan pengambilan keputusan publik.
“Perempuan Jawa Timur tidak hanya bekerja di ruang domestik, tetapi juga hadir dan berkontribusi nyata di ruang publik. Ini kekuatan besar yang harus terus kita dukung,” ujar Sri Wahyuni, Minggu (21/12/2025).
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh perempuan Jawa Timur yang terus berkarya dan berdaya di tengah berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan budaya.
Menurutnya, kemajuan Jawa Timur tidak bisa dilepaskan dari kerja-kerja perempuan yang sering kali luput dari sorotan.
Mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”, Sri Wahyuni menegaskan bahwa visi Indonesia Emas hanya akan tercapai jika perempuan diberi ruang, kesempatan, dan perlindungan yang setara. Tanpa itu, pembangunan berisiko timpang dan tidak berkelanjutan.
“Spirit pemberdayaan dan perlindungan hak-hak perempuan adalah fondasi untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera,” tegas politisi Partai Demokrat ini.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni menegaskan komitmen lembaga legislatif untuk terus mengawal kebijakan yang berpihak pada perempuan, baik melalui regulasi, pengawasan, maupun politik anggaran.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara DPRD, pemerintah provinsi, organisasi perempuan, dan masyarakat sipil.
“Kami mendorong agar perempuan semakin banyak mengisi ruang-ruang strategis publik. Ini bukan soal simbol, tetapi soal kualitas kebijakan dan masa depan daerah,” katanya.
Di peringatan Hari Ibu ini, Sri Wahyuni mengajak masyarakat untuk tidak berhenti pada ucapan dan seremoni. Menurutnya, dukungan nyata terhadap perempuan adalah kunci membangun Jawa Timur yang inklusif dan berdaya saing.
“Selamat Hari Ibu. Saatnya perempuan tidak hanya dihormati, tetapi benar-benar diberi ruang untuk memimpin dan menentukan arah pembangunan,” pungkas politisi asal Bojonegoro ini.
Editor : Setiadi