Banjarmasin, Lingkaran.net– Kalimantan terkenal dengan sungai-sungai indah yang mengalir membelah setiap kawasan pulau.
Keindahan tersebut tak hanya elok dipandang mata, tapi juga unik karena oleh warga setempat dijadikan sebagai sarana jual beli atau akrab disebut pasar terapung.
Sebuah keunikan yang mungkin tak akan ditemui di pulau lain di Indonesia.
Dulu, pasar terapung sangat mudah ditemui di penjuru Kalimantan.
Tapi seiring berkembangnya zaman, keberadaan pasar tradisional ini tergerus kehadiran pasar-pasar modern.
Tapi tak perlu khawatir, pewarta Lingkaran.net berkesempatan menyambangi beberapa pasar terapung yang bertahan di terpa zaman.
Salah satunya Lok Baintan, pasar apung ikonik milik kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sensasi Berbelanja Di Pasar Terapung Lok Baintan
Berada di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pasar terapung Lok Baintan beroperasi di atas Sungai Martapura.
Nama Lok Baintan sendiri merujuk pada anak Sungai Martapura tempat pasar beroperasi.
Untuk mencapai pasar ini, dari pusat kota Banjarmasin memakan waktu sekitar satu jam via jalur darat.
Tapi, perjalan menuju pasar tersebut akan berbeda jika menaiki perahu untuk bisa sampai di Lok Baintan.
Sensasi tak terlupakan akan pengunjung rasakan di pasar apung Lok Baintan.
Sebab, pedagang maupun pembeli sama-sama akan dibuai riak aliran sungai.
Aktivitas pasar sendiri dimulai sejak pukul 05.30 WITA. Jadi, jika ingin berkunjung, direkomendasikan di waktu-waktu tersebut.
Di pasar ini bisa berinteraksi tawar-menawar menggunakan perahu kelotok dengan pedagang yang menjajakan beragam jenis dagangan.
Mulai dari hasil pertanian dan perkebunan, makanan tradisional, makanan untuk sarapan, hingga souvenir khas Kalimantan ini.
Transaksi di pasar Lok Baintan terjadi setiap harinya. Namun, hari terbaik untuk berkunjung adalah hari Jumat yang merupakan hari pasar.
Bak memasuki zaman dulu, hal unik juga dijumpai. Sesama pedagang masih menerapkan sistem barter saat bertransaksi.
Pedagang yang mendayung perahu di pasar Lok Baintan datang dari beberapa kampung tak jauh dari anak Sungai Martapura.
Pengunjung dan pembelinya pun beragam. Mulai dari warga sekitar, wisatawan domestik, hingga turis mancanegara.
Akses menuju Pasar Terapung Lok Baintan
Selain berkendara lewat jalur darat, ada alternatif lain yang bisa jadi pilihan untuk mencapai pasar Lok Baintan, yakni dengan menyusuri sungai.
Dari pusat kota Banjarmasin bisa menuju pasar Lok Baintan menggunakan perahu klotok dengan waktu tempuh sekitar 30-60 menit.
Lingkaran.net dengan didampingi _tour guide_ Bang Ami menjelaskan Pasar Terapung Lok Baintan sudah berlangsung sejak abad 18 di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura.
Kata dia, rata-rata para pedagang berasal dari kampung sekitar di antaranya seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.
“Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala yang lebar atau tanggui. Disini juga masih berlaku sistem barter kok, besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antar kedua belah pihak,” terangnya.