Lingkaran.net - Istilah 'aura farming' berseliweran di media sosial dalam beberapa waktu balakangan. Dua kata ini seolah menjadi bahasa gaul.
Di Indonesia, istilah 'aura farming' populer seiring dengan viralnya penari cilik di Pacu Jalur, sebuah lomba dayung tradisional yang berasal dari Riau.
Lantas, Apa Itu Aura Farming?
Makna aura farming jauh dari arti harfiah. Jika diterjemahkan, aura berarti pesona atau kharisma. Sedangkan farming ialah pertanian, bertani, atau aktivitas mengolah tanaman dan merawat ternak hingga bisa dipanen.
Namun, aura farming yang dipakai dalam bahasa gaul jauh dari makna harfiah tersebut. Melainkan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menampilkan versi paling keren atau paling menarik dari dirinya.
Aura farming menjelaskan seseorang yang sedang membangun atau "panen" aura, dalam artian memiliki kesan visual dan emosional pada dirinya.
Asal-Usul Aura Farming
Istilah aura farming belakangan banyak digunakan seiring dengan viralnya penari cilik di ujung papan perahu pada lomba Pacu Jalur.
Aksi penari cilik viral setelah banyak netizen luar negeri yang ikut menarikan gerakan mereka. Bahkan, beberapa akun klub-klub Eropa, seperti AC Milan dan PSG ikut-ikutan.
Sebenarnya, kata aura farming sudah digunakan sejak setahun lalu. Istilah ini banyak dipakai di TikTok.
Selain TikTok, beberapa gim juga menggunakan istilah ini. Dikutip dari Hypeabis.id, di game World of Warcraft atau Elden Ring, istilah "farming" dipakai untuk melakukan tugas berulang kali guna mengumpulkan poin pengalaman, item, atau mata uang.
Pengguna game juga dapat mengumpulkan 'poin aura' dengan melakukan gerakan spektakuler atau sekadar berpose keren dengan perlengkapan terbaik mereka.
Penggemar anime memakai istilah ini untuk menggambarkan karakter yang memiliki pesona keren.
Editor : Baehaqi