Jakarta, Lingkaran.net Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengusulkan gagasan inovatif untuk memanfaatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai agen promosi pariwisata Indonesia.
Menurutnya, PMI, khususnya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di luar negeri, memiliki peran strategis dalam memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.
“PMI kita, yang jumlahnya mencapai 4,8 juta orang, punya potensi besar. Bayangkan jika setiap PMI ditugaskan mengajak minimal dua orang dari keluarga majikan atau teman mereka berkunjung ke Indonesia setiap tahun. Dengan begitu, kita bisa mendatangkan tambahan hampir 10 juta wisatawan asing,” ujar Bambang Haryo, Kamis (7/11/2024).
Ia menegaskan, peran PMI sebagai “Duta Wisata” dapat menjadi solusi efektif untuk mendongkrak sektor pariwisata tanpa perlu menggelar pameran internasional yang memakan biaya besar.
“PMI berinteraksi langsung dengan majikan mereka, jadi mereka bisa mempromosikan spot-spot wisata kita, mulai dari keindahan alam hingga kekayaan budaya, dengan cara yang lebih personal dan meyakinkan,” tambahnya.
Devisa Melonjak
Bambang juga optimis bahwa strategi ini dapat meningkatkan devisa negara secara signifikan.
“Jika target PMI mencapai 20 juta orang pada 2025, kita bisa menarik hingga 40 juta wisatawan tambahan per tahun. Pendapatan pariwisata bisa melonjak dari Rp218 triliun pada 2023 menjadi lebih dari Rp1.000 triliun per tahun,” paparnya.
Dengan tambahan ini, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia bisa mencapai 50 juta per tahun, melampaui Thailand dan Malaysia.
“Kita bisa menjadi raja pariwisata di Asia Tenggara. Selain itu, devisa dari PMI sendiri juga akan meningkat lima kali lipat dari Rp230 triliun menjadi lebih dari Rp1.000 triliun,” ungkap Bambang.
Solusi Hemat dan Efektif
Menurut Bambang, ide ini jauh lebih hemat dibandingkan promosi konvensional. Pemerintah tidak perlu menggelar pameran besar-besaran di luar negeri. PMI bisa menjadi ‘marketer’ pariwisata kita dengan biaya yang jauh lebih rendah.
“Dengan peran ganda ini, PMI tidak hanya menjadi pahlawan devisa, tetapi juga Duta Bangsa yang nyata,” katanya menutup pernyataan.
Dengan dukungan pemerintah dan pelatihan yang tepat, Bambang yakin gagasan ini bisa membawa pariwisata Indonesia ke level yang lebih tinggi, sekaligus memperkuat peran strategis PMI di dunia internasional. Alkalifi Abiyu