x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Kontroversi Penggunaan Dana Zakat untuk MBG, Pj Gubernur Jatim Beri Penjelasan

Avatar Redaksi

Umum

Surabaya, Lingkaran.net Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menilai sah jika anggaran zakat diusulkan untuk digunakan dalam progarm Makan Bergizi Gratis (MBG). Karena hal tersebut juga salah satu sumber pendapatan yang bisa digunakan.

“Selama ini anggaran Baznas Jatim juga sudah digunakan selaras dengan program-program pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota. Misalnya untuk zakat pemberdayaan ekonomi secara produktif. Kemudian untuk beasiswa dan tidak ada salahnya kalau nanti digunakan untuk bantuan makanan bergizi (MBG),” ujar Adhy ditemui usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Senin (20/1/2025).

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi E DPRD Jatim Puguh Wiji Pamungkas. Menurutnya hal tersebut sebenarnya secara prinsip sah-sah saja diusulkan.

“Tetapi kan Kita tahu bersama bahwa dana zakat, infaq, shodaqoh itu kan pengaplikasiannya ada ketentuannya. Ya baik secara syariat maupun hakikat,” katanya.

Puguh menambahkan usulan itu memang harus dikonsultasikan dulu lewat Baznas, Kementerian Agama dan lintas Kementerian.

“Jadi harus dikaji secara mendalam kira-kira apakah memungkinkan ketika dana zakat itu digunakan untuk mensupport program MBG,” jelasnya.

“Secara implementatif saya pikir selama memenuhi ketentuan 8 asnaf sebagaimana yang tertuang di dalam panduan pengelolaan dana zakat itu, menurut saya ya sah-sah saja. Tetapi yang menjadi catatan tentang bagaimana cara memilah-milahnya,” imbuhnya.

Politisi PKS ini menambahkan secara pribadi dirinya lebih sepakat ketika program MBG ini ditunjang dengan program CSR perusahaan.

“Di Indonesia ini kan banyak ya perusahaan-perusahaan yang kelas kakap yang termasuk juga perusahaan investasi asing perusahaan luar negeri yang beroperasi di Indonesia. Nah ini saja menurut saya yang dioptimalisasi dengan baik agar CSRnya digunakan untuk suporting MBG. Termasuk BUMN dan BUMD,” katanya.

Puguh mengatakan program MBG ini cukup bagus hanya saja butuh dievaluasi agar aplikasinya kedepan ini semakin hari semakin bagus. Selain itu tidak bertentangan dengan norma-norma hukum.

“Kemudian menurut saya untuk yang tingkat SMA itu enggak perlu MBG. Harusnya yang diberi TK dab SD, karena mereka ini butuh asupan gizi yang cukup. Selain itu yang mungkin yang harus segera adalah ibu. Apalagi tujuannya untuk mengurangi prevalensi angka stunting,” pungkasnya. Alkalifi Abiyu

Artikel Terbaru
Rabu, 19 Nov 2025 12:37 WIB | Edukasi

Rancang Halte Masa Depan, Mahasiswa Arsitektur ITS Sabet Juara II Kompetisi Nasional Transjakarta

Lingkaran.net - Prestasi kembali ditorehkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di ajang nasional. Tim mahasiswa Departemen Arsitektur ITS berhasil ...
Selasa, 18 Nov 2025 14:54 WIB | Ekbis

KUHAP Baru Resmi Jadi Undang-undang, Berlaku Mulai 2 Januari 2026

Lingkaran.net - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna DPR RI ke-8 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025–2026 yang salah satu agendanya adalah p ...
Selasa, 18 Nov 2025 13:23 WIB | Politik & Pemerintahan

Prabowo Siapkan Becak Listrik di Seluruh Indonesia, Abdul Halim: Janji Presiden Terbukti Nyata

Lingkaran.net - Rasa haru dan bangga menyelimuti Komisi D DPRD Jawa Timur saat melihat satu per satu becak listrik didistribusikan kepada para pengayuh becak ...