Surabaya, Lingkaran.net---Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan pada pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Surabaya.
Hal itu dilakukan dengan melibatkan UMKM kantin sekolah untuk menyediakan menu program MBG.
Kami menganggarkan sekitar Rp1 triliun untuk MBG. Maka kami berharap nantinya yang memasak dikerjakan oleh UMKM Surabaya. Sehingga bisa untuk pergerakan ekonomi, kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri menyebut Pemkot akan menghitung dan memverifikasi para penjual di kantin sekolah. Tujuannya untuk menyaring status mereka sebagai usaha mikro menengah.
Saya berharap yang terlibat ini benar-benar UMKM. Sehingga yang sudah punya penghasilan jangan masuk ke kantin sekolah. Bagi yang sudah mampu jangan ikut masuk lah, tambahnya.
Rencana pelibatan kantin sekolah tersebut ditanggapi positif oleh DPRD Surabaya.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Akmarawita Kadir mengapresiasi pelaksanaan MBG yang sudah dilaksanakan di sejumlah sekolah di Kota Pahlawan.
Namun, Akmarawita memberi catatan perihal perlunya evaluasi untuk turut mengandeng kantin sekolah agar aktif dilibatkan. Rencana pemkot patut diapresiasi.
Politisi Partai Golkar itu mengingatkan adanya dampak MBG yang berpotensi mengurangi daya beli makanan dan minuman di kantin sekolah. Bila mereka dilibatkan, penyedia menu dapat dijadwal bergantian.
Oleh karena itu, perlu ada perhatian khusus dari pemerintah kota serta badan gizi nasional untuk memastikan kantin di sekolah tetap bisa beroperasi dan mendukung usaha kecil menengah, harapnya.
Dengan adanya evaluasi terhadap penyedia , dia berharap program makan bergizi ini dapat memberikan dampak positif. Terhadap para siswa maupun perputaran ekonomi di lingkungan sekolah. (Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi