Surabaya, Lingkaran.net---Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan pembatalan distribusi LPG / elpiji 3 Kg yang dipusatkan di pangkalan merupakan keputusan yang tepat. Apalagi isu tersebut terjadi jelang datangnya bulan puasa Ramadan.
Masyarakat, kata Adi, yang sekaligus menjadi konsumen utama gas elpiji 3 Kg, memiliki hak untuk mendapatkan akses yang mudah. Mengembalikan distribusi melalui pengecer adalah jawabannya.
Dia menyebut, pihaknya menyambut positif aturan tersebut. Hal itu dapat mencegah adanya antrean konsumen.
Kami ingin memastikan bahwa distribusi elpiji 3 kg tidak menyulitkan dan mudah diakses oleh masyarakat, ujar Awi, sapaan lekatnya, Minggu (9/2/2025).
Selain itu, LPG juga menjadi kebutuhan dasar di setiap rumah tangga. Sehingga ketersediaannya menjadi perihal yang penting.
Karena masyarakat ini kan merupakan konsumen atau pengguna langsung, yang tingkat paling bawah dalam rantai ekonomi, imbuhnya.
Dewan juga berupaya mengantisipasi kebutuhan pokok yang selama ini harganya seringkali naik ekstrem menjelang bulan puasa.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya yang membidangi perekonomian, Budi Leksono membeberkan, pihaknya akan melakukan pemantauan langsung ke pusat perdagangan. Di pasar modern dan pasar tradisional.
Rencananya dari Komisi B akan memantau kebutuhan bahan pokok, termasuk LPG akan kita evaluasi, ungkap Buleks, sapaannya.
Anggota dewan yang sekaligus menduduki jabatan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya itu mengatakan, dewan juga sudah mendengar adanya kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan puasa.
Dia menyebut kenaikan bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran merupakan fenomena yang wajar. Namun, keadaan itu harus tetap dikontrol agar tidak terjadi kejadian luar biasa.
Karena biasanya menjelang puasa harga cabai serta bahan sembako lainnya, terutama minyak menurut informasi yang kami dapat harganya sudah mulai naik, ungkapnya.
Buleks menegaskan DPRD Surabaya berkomitmen memantau keadaan pasar guna mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok.
Kami antisipasi kenaikan harga, tapi saat ini fokus dulu pada LPG sembari memantau harga bahan pokok lainnya, tegasnya. (Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi