Surabaya, Lingkaran.net Rencana pembangunan RSUD Surabaya Selatan di kawasan Karang Pilang belum sepenuhnya mendapat dukungan dari DPRD Surabaya.
Alasannya, hasil kajian belum selesai dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum disahkan.
Kepala Dinas Kesehatan / Dinkes Surabaya Nanik Sukristina mengatakan pihaknya menunggu koordinasi lintas sektor terkait proyek tersebut.
Kami masih menunggu koordinasi dari Bapenda untuk planning-nya, ucapnya saat ditemui di Gedung DPRD Surabaya, Rabu (16/4/2025).
Nanik menyebut, pihaknya tak masalah jika anggaran membangun rumah sakit anyar itu dialihkan ke RSUD BDH yang menunjukkan kinerja positif.
Sebagai informasi, pendapatan rumah sakit di Surabaya Barat itu mencapai Rp174 miliar, sedangkan pengeluarannya Rp167 miliar.
Ada beberapa titik yang masih membutuhkan. Jadi planning-nya kami sesuaikan dengan analisa kajian dari Bapenda, sebut Nanik.
Sementara itu, Anggota Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota (LKPJ) Surabaya, Budi Leksono, mendukung proyek RSUD Surabaya Selatan.
Dia beralasan, pembangunan rumah sakit tidak sepenuhnya berorientasi hitungan untung dan rugi, namun berkaitan dengan pentingnya pemerataan layanan kesehatan.
Mengingat antrean pasien yang berobat di RSUD BDH dan RSUD Soewandhie sudah terlalu banyak. Dengan dibangunnya RSUD Selatan dan Utara maka warga akan semakin dapat kemudahan dalam menjangkau layanan di sektor kesehatan, ungkap Budi.
Politisi senior yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan-PAN itu menambahkan, pihaknya mendukung pembangunan fasilitas kesehatan yang tertuang dalam janji kampanye Eri Cahyadi-Armuji.
Karena ini juga menunjukkan pemerintah yang hadir dalam melayani warganya. Sehingga uang yang bersumber dari rakyat kembali ke rakyat dalam bentuk layanan kesehatan gratis, tegasnya.
Dia menyebut, pro kontra pendapat merupakan bagian dari proses demokrasi.
Perbedaan pola pikir dan pola pandang setiap orang atau perwakilan masyarakat melalui forum politik itu hal biasa masing-masing pendapatnya demi kebaikan warga kota Surabaya sambungnya. (Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi