x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Uskup Surabaya Kenang Sosok Paus Fransiskus: Progresif dan Berjuang untuk Kalangan Marjinal

Avatar Redaksi

Surabaya Raya

Surabaya, Lingkaran.net Uskup Surabaya, Agustinus Tri Budi Utomo mengungkapkan sosok Paus Fransiskus dari sudut pandangnya. Pemimpin Agung Umat Katolik itu berpulang pada Senin (21/4/2025) kemarin.

Uskup Didik, sapaan Agustinus Tri Budi Utomo menyampaikan kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan dan duka mendalam bagi Umat Katolik di seluruh dunia.

Menurutnya, sosok Paus telah menorehkan kesan yang mendalam. Khususnya pesan perdamaian bagi Indonesia dan bagi lainnya melalui kunjungan apostolik di Jakarta pada 3-6 September 2024 lalu.

Kehadiran beliau di Masjid Istiqlal menelorkan deklarasi Istiqlal, kata Uskup Didik sesuai memimpin Misa Requiem Paus Fransiskus berlangsung khidmat di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Selasa (22/4/2025) malam.

Dari sudut pandang pribadinya, Paus Fransiskus merupakan pribadi yang sangat menentukan dan mengubah hidupnya. Khususnya saat dia ditunjuk menjadi Uskup Surabaya pada 29 Oktober 2024 lalu.

Beliau yang diutus Roh Kudus mengabulkan doa Umat Katolik di Keuskupan Surabaya, yang mengharapkan Uskup baru di Surabaya, tambahnya.

Dia mengaku sangat terkenang dengan penunjukan Uskup Surabaya yang dilakukan langsung oleh Paus Fransiskus di Vatikan. Surat pengangkatan Uskup diterbitkan enam bulan yang lalu.

Selamat jalan, pulang ke Rumah Bapa di surga, jadilah pendoa bagi kita yang masih berziarah di dunia ini, begitu doanya untuk Paus.

Uskup Didik juga menyampaikan apresiasinya kepada Paus atas kepemimpinannya. Pimpinan Katolik yang meninggal di usia 88 tahun itu dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran progresif dan selalu membela kalangan yang termarjinalkan.

Soal conclave atau penentuan penerus Paus Vatikan, Uskup Didik menyampaikan bahwa siapapun yang akan dipilih dalam pertemuan para kardinal gereja Katolik dari seluruh dunia itu merupakan utusan Tuhan.

Forum pemilihan Paus yang baru akan dimulai setelah masa berkabung selama 15-20 hari selesai. Namun, pendahulu Paus Fransiskus, Paus Benediktus, mengubah aturan tersebut sehingga conclave dapat digelar lebih awal atas kehendak para kardinal.

Siapapun yang terpilih, bagi kami Umat Katolik, itulah yang diberikan oleh tuhan untuk kami, tutur dia. (Rifqi Mubarok)

iklan wara
Artikel Terbaru
Jumat, 15 Agu 2025 23:48 WIB | Umum

Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2025 Versi PDF, Lengkap dengan Arab dan Latinnya

Kegiatan doa bersama umumnya digelar pada malam 16 Agustus, sebagai bentuk rasa syukur dan doa bersama untuk para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdek ...
Jumat, 15 Agu 2025 21:51 WIB | Politik & Pemerintahan

Hati-hati Naikkan PBB-P2, DPRD Jatim Ingatkan Potensi Konflik Sosial di Tengah Ekonomi Sulit

Lingkaran.net - Gejolak penolakan terhadap kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) mulai bermunculan di sejumlah daerah setelah ...
Jumat, 15 Agu 2025 16:56 WIB | Umum

5 Naskah Sambutan Ketua RT untuk Malam Tirakatan 17 Agustus 2025, Bisa Bikin Warga Tersenyum

Sambutan dari ketua RT kerap menjadi pembuka acara malam tirakatan 17 Agustus atau HUT ke-80 RI yang dinanti. ...