Surabaya, Lingkaran.net Komisi D DPRD Surabaya menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya jelang pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, Kamis (22/5/2025).
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Johari Mustawan menyatakan, pelaksanaan SPMB SMP Negeri yang terdiri dari jalur afirmasi, mutasi, prestasi, dan domisili harusnya berimbang. Khususnya, jalur prestasi dan domisili.
Dalam pelaksanaan tahun ini, jalur prestasi meningkat dari 30 persen menjadi 35 persen. Dia mengapresiasi dispendik yang mulai membenahi sistem kuota agar proporsional.
Kuota jalur domisili 40 persen dan jalur mutasi 5 persen. Bila jalur mutasi tidak terpenuhi, maka jalur prestasi ditambah menjadi 5 persen menjadi 40 persen seimbang dengan jalur domisili, ujarnya.
Politisi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) itu menyebut, dengan fleksibilitas sistem tersebut, diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di tingkat menengah negeri.
Upaya penyetaraan itu dapat dilakukan karena pelaksanaan jalur mutasi dibuka lebih awal daripada jalur prestasi. Sehingga, kuota jalur mutasi yang kosong bisa diisi oleh para siswa berprestasi.
Johari membeberkan terdapat sejumlah prestasi akademik maupun nonakademik yang dapat dilampirkan peserta SPMB SMP di Surabaya. Di antaranya prestasi rapor, prestasi lomba, dan prestasi penghafal kitab.
Kami ingin memastikan kesiapan Dispendik Surabaya dalam agenda SPMB ini yang menyangkut nasib banyak orang, khususnya di jenjang SD dan SMP. Pemkot Surabaya berupaya menyeimbangkan antara jalur domisili dan jalur prestasi, tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa jalur penerimaan siswa baru tersebut dibuka bertahap. Dimulai dari jalur afirmasi yang diperuntukkan bagi keluarga miskin. Kemudian dilanjutkan jalur mutasi, prestasi dan jalur domisili.
Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh menuturkan, dari 31 ribu calon peserta SPMB, 24 ribu di antaranya sudah melakukan verifikasi data. Kesiapan server SPMB juga dinyatakan siap diakses oleh para peserta.
Selain itu, kata Yusuf, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi pelaksanaan penerimaan siswa baru bagi operator sekolah, staf kelurahan, dan staf kecamatan. Mereka diharapkan dapat membantu kendala yang dialami peserta.
Selain membuka posko aduan di Kantor Dispendik Surabaya, para staf kelurahan dan kecamatan juga dilatih untuk menangani kendala peserta SPMB. Sehingga, kemudahan informasi tersebut dapat membantu masyarakat.
Mudah-mudahan bisa maksimal. Hari ini juga ada uji coba pendaftaran SD. Harapan kami, uji coba ini bisa menjadi acuan orang tua untuk melihat jatah rumah ke sekolah, terang Yusuf.
(*/Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi