x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Pakar ITS Ungkap Penyebab Fatalnya KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Avatar Alkalifi Abiyu

Jawa Timur

Surabaya, Lingkaran.net Peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali menjadi pengingat keras tentang masih lemahnya sistem keselamatan transportasi laut di Indonesia. 

Kecelakaan ini mengundang perhatian Dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Dr. Ing. Ir. Setyo Nugroho, yang juga dikenal sebagai pakar transportasi laut.

Dosen yang akrab disapa Yoyok itu menyoroti banyaknya faktor yang berkontribusi dalam kecelakaan laut, mulai dari cuaca ekstrem hingga kelalaian manusia. Ia menyebutkan bahwa hampir 90 persen kecelakaan kapal terjadi akibat human error.

“Hal ini menunjukkan masih lemahnya kesadaran terhadap pentingnya keselamatan dalam pelayaran,” ungkap Yoyok, Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, kelalaian manusia paling banyak terjadi pada proses penanganan muatan, yang mencakup kesalahan perhitungan stabilitas dan penataan barang yang tidak sesuai prosedur. 

Ia mengungkapkan bahwa 80 persen dari human error disebabkan oleh kesalahan dalam penanganan muatan.

Selain itu, cuaca laut yang tidak menentu juga menjadi faktor risiko yang signifikan. Gelombang tinggi dan badai bisa membuat kapal kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba.

“Kondisi cuaca ekstrem sangat membahayakan pelayaran, terutama ketika sistem stabilitas kapal tidak optimal,” jelasnya.

Dalam kasus KMP Tunu Pratama Jaya, Yoyok menduga terjadi kombinasi faktor penyebab mulai dari kerusakan mesin, cuaca buruk, hingga prosedur operasional yang tidak dijalankan sesuai standar.

Yoyok menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional pelayaran. Mulai dari proses pemuatan, perawatan kapal, hingga navigasi harus dilakukan secara sistematis dan konsisten.

Sebagai akademisi, Yoyok juga telah melakukan langkah konkret untuk meminimalisir kecelakaan laut. Ia mengembangkan aplikasi iStow, sebuah teknologi digital yang dirancang untuk membantu awak kapal dalam melakukan penataan muatan yang tepat.

“Aplikasi iStow hadir untuk mencegah kesalahan penataan muatan yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan kapal,” ujarnya.

Yoyok berharap pemerintah, operator pelayaran, dan akademisi bisa bersinergi untuk menciptakan sistem transportasi laut yang aman, andal, dan berkelanjutan. (*)

Artikel Terbaru
Kamis, 03 Jul 2025 20:28 WIB | Surabaya Raya

Mengenal ASSIK Arek Suroboyo Siap Kerjo, Aplikasi untuk Cari Kerja Sesuai Keahlian

Melalui aplikasi ASSIK ini, pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan upah minimum kota (UMK) Surabaya. ...
Kamis, 03 Jul 2025 20:11 WIB | Pemerintahan

Menteri PAN RB Kunjungi MPP Siola dan Puskemas Tambakrejo Surabaya, Puji Transformasi Layanan Publik

Menteri PAN RB, Rini Widyantini, melakukan kunjungan kerja ke Mal Pelayanan Publik Siola dan Puskesmas Tambakrejo Surabaya ...
Kamis, 03 Jul 2025 15:36 WIB | Nasional

Respons Ketua DPP PDI Perjuangan Soal Hasto Hadapi Sidang Tuntutan

Jakarta, Lingkaran.net Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani memberikan tanggapan terkait sidang tuntutan yang dihadapi ...