Lingkaran.net - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak momen inspiratif pada prosesi Pengukuhan Mahasiswa Baru (PMB) 2025.
Salah satu perhatian tertuju pada Safhira Najma, gadis asal Bangkalan yang resmi tercatat sebagai mahasiswa termuda ITS 2025 di usianya yang baru menginjak 15 tahun 9 bulan.
Baca juga: Keren, 3 Mahasiswa Statistika ITS Raih Gelar Ganda Lintas Benua
Safhira, yang akrab disapa Fira, diterima di Program Studi S1 Sains Aktuaria, salah satu jurusan unggulan ITS yang fokus pada penerapan matematika dan statistik dalam industri keuangan dan asuransi.
“Saya antusias sekali untuk belajar di Sains Aktuaria nanti. Ini kampus impian saya sejak lama,” ungkap gadis kelahiran 21 Oktober 2009 tersebut.
Fira merupakan lulusan MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya yang menempuh pendidikan melalui program akselerasi di jenjang SMP dan SMA.
Meskipun lebih muda dari mayoritas teman seangkatannya, Fira justru menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk terus belajar dan berprestasi.
Baca juga: Risma Bongkar Kunci Jadi Pemimpin Hebat di Depan Pejabat ITS: Jangan Diam Kalau Mau Maju
“Usia bukan batasan untuk menuntut ilmu. Yang penting kita terus semangat dan tidak mudah menyerah,” tegas bungsu dari empat bersaudara itu.
Meski menempuh pendidikan lebih cepat dari teman sebayanya, Fira tetap aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Ia pernah tergabung dalam paskibraka, pramuka, hingga paduan suara, yang membentuk karakter disiplin dan kerja tim sejak dini.
Kesuksesan Fira tak lepas dari dukungan penuh keluarganya. Ia menyebut kakak-kakaknya sebagai motivator dan inspirasi utama dalam meraih pendidikan tinggi di kampus bergengsi seperti ITS.
Baca juga: ITS Surabaya Raih Pendanaan PKM Terbanyak se-Jawa Timur
“Saya ingin belajar tidak hanya untuk diri sendiri, tapi agar bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Fira penuh semangat.
Kisah inspiratif Fira juga menjadi bagian dari upaya mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin ke-10 (Berkurangnya Kesenjangan) di sektor pendidikan.
Melalui keberhasilannya menembus ITS di usia yang sangat muda, Fira menunjukkan bahwa kesempatan pendidikan harus terbuka lebar tanpa memandang usia. Ia menjadi simbol bahwa semangat belajar dan dedikasi bisa mengantar siapa pun pada masa depan cerah.
Editor : Setiadi