Lingkaran.net – Di sebuah gang kecil di Jalan Cokro Aminoto, Gang Aruman 21, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, hidup seorang kakek yang menjadi teladan keteguhan hati.
Ahmad Santoso (81), wajahnya masih segar, senyumnya hangat, tetap setia menjalani pekerjaan yang telah digelutinya sejak kecil: menganyam rotan.
Baca juga: Harga Bawang Merah Meroket, Petani di Probolinggo Tersenyum
Di usia yang bagi banyak orang sudah identik dengan istirahat dan menikmati masa senja, Ahmad justru memilih tetap produktif.
Tangannya yang berurat masih lincah menenun helai demi helai rotan menjadi kursi sedan dempok, sebuah furnitur klasik yang kini justru kembali diburu para kolektor.
"Saya tetap berusaha, meski usia sudah tua begini," ujarnya, sambil sesekali menghela napas, namun mata tuanya memancarkan semangat, Senin (11/8/2025).
Ahmad memiliki 16 cucu, namun bukan itu yang membuatnya bahagia. Kebahagiaan terbesarnya adalah ketika hasil anyamannya dipakai orang dan dihargai layak.
Pesanan datang dari berbagai daerah antara lain; Probolinggo, Yogjakarta, Pati, Solo, bahkan luar Jawa. Ini menandakan bahwa karya tangannya masih dipercaya banyak orang.
Baca juga: Persebaya Bikin Kejutan, Lagu Song for Pride Boleh Diputar Gratis di Kafe dan Warung
Setiap bulan, ia mampu menyelesaikan belasan set kursi. Dengan harga bervariasi antara Rp800 ribu hingga Rp2 juta, tergantung tingkat kerumitan. Harga itu sudah termasuk bahan baku, yang kini semakin mahal.
Bakat menganyam rotan sudah tertanam sejak ia berusia 8 tahun. Ayahnya yang mengajarkan, hingga akhirnya pekerjaan itu menjadi bagian dari hidupnya. Di sela-sela menjadi sopir angkutan, ia tetap menganyam.
Dari rotan pula, Ahmad bisa menunaikan ibadah haji dua kali, membesarkan anak-anaknya, dan menopang kehidupan hingga kini.
Baca juga: Ribuan Driver Online Jatim Dukung Skema Komisi 20 Persen
"Yang penting kita syukuri nikmat yang diberikan Allah, terutama nikmat sehat," ujarnya sambil tersenyum, seolah ingin mengatakan bahwa rahasia panjang umur bukanlah sekadar menjaga tubuh, tapi menjaga hati agar tetap semangat.
Editor : Zaki Zubaidi