Fraksi PKS DPRD Jatim Bocorkan Strategi APBD 2025 untuk Rakyat Sejahtera

Reporter : Alkalifi Abiyu
Lilik Hendarwati, Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Timur. (Foto: Humas DPRD Jawa Timur)

Lingkaran.net - Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati, menegaskan bahwa penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2025 harus dimaknai sebagai komitmen nyata antara eksekutif dan legislatif untuk menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama. 

Menurut Lilik, perubahan atau penyesuaian anggaran yang tertuang dalam KUA-PPAS tidak boleh menjadi formalitas atau kesempatan untuk memasukkan program yang tidak relevan dengan kebutuhan mendesak warga. 

Baca juga: DPRD Jatim Dukung Langkah Menkeu Hapus Tunggakan BPJS Rp20 Triliun

“Perubahan anggaran harus menjadi refleksi dari upaya serius untuk memastikan setiap rupiah APBD bekerja untuk rakyat, menjawab tantangan aktual, dan mengoptimalkan kinerja belanja daerah,” ujarnya perempuan yang juga anggota Komisi C DPRD jatim usai rapat Paripurna DPRD Jatim, Selasa (12/8/2025).

Lilik memerinci tiga fokus penting yang harus menjadi perhatian dalam penyusunan KUA-PPAS 2025, yaitu peningkatan Pelayanan Dasar. Dimana, mengarahkan APBD untuk memperkuat layanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur publik, dan perlindungan sosial. 

Selanjutnya, kata Lilik, menjawab Tantangan Aktual. Menghadapi masalah pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penguatan UMKM, hingga mitigasi dampak perubahan iklim di wilayah rawan bencana. 

Baca juga: Fraksi PKB DPRD Jatim Tegas Tolak Pencabutan Total Perda Pupuk Organik

"Serta optimalisasi Kinerja Belanja Daerah. Mengutamakan indikator hasil (outcome) yang jelas, terukur, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat," bebernya politisi Dapil Surabaya ini. 

Lilik menegaskan bahwa perubahan anggaran tidak boleh diarahkan untuk kepentingan seremonial, elitis, atau jauh dari persoalan riil warga.  

Baca juga: Fraksi PKS DPRD Jatim Dorong Kajian Ulang Soal Bandara Abdulrachman Saleh Malang

Ia menekankan pentingnya proses penyusunan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel agar masyarakat dapat menilai bahwa APBD benar-benar menjadi alat memperbaiki taraf hidup mereka. 

“Rakyat sejahtera, layanan publik membaik, dan pembangunan berkelanjutan terjaga, itulah arah yang harus kita kawal bersama,” pungkasnya. 

Editor : Setiadi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru