Lingkaran.net – Relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke area sentra kuliner GOR A Yani, Kota Probolinggo, menuai sorotan. Hampir dua bulan pasca-relokasi, kawasan tersebut masih sepi pengunjung. Kondisi ini membuat banyak pedagang mengeluh karena mengalami kerugian.
Ketua Gerakan Rakyat Berdaulat (Garda) Nusantara, Fajar Ilyas, menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib para PKL yang berjualan di area tersebut.
Baca juga: Sambut HUT Ke-14, NasDem Kota Probolinggo Layani Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis
“Saya sangat prihatin melihat kondisi puluhan PKL di sana. Bukannya menambah penghasilan, mereka justru merugi,” ujar Fajar, Sabtu (25/4/2025).
Menurut Fajar, sepinya pengunjung disebabkan sejumlah faktor, di antaranya minimnya fasilitas penunjang seperti payon atau peneduh dari terik matahari. Hal itu membuat calon pembeli enggan berlama-lama di area kuliner tersebut.
“Seharusnya pemerintah kota serius menyikapi persoalan yang dihadapi para PKL. Namun, selama dua bulan berjalan tidak terlihat ada langkah nyata. Keluhan pedagang pun seakan diabaikan,” tambahnya.
Baca juga: Pemkot Probolinggo Janji Gelar Event dan Bangun Kanopi Sentra Kuliner GOR A Yani
Fajar menilai, kebijakan relokasi yang diterapkan pemerintah terkesan tidak matang dan terburu-buru.
“Dari hal sekecil seperti payon saja sudah tampak kurangnya perencanaan. Seharusnya fasilitas dasar itu sudah disiapkan sejak awal agar pedagang dan pengunjung merasa nyaman,” tegasnya.
Ia juga meminta agar pemerintah tidak sekadar menjadikan relokasi ini sebagai seremoni formalitas, melainkan benar-benar memastikan kawasan tersebut hidup dan menarik minat masyarakat.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib Prihatin Kondisi PKL GOR A Yani
“PKL adalah rakyat kecil yang berjuang untuk bertahan hidup. Pemerintah jangan hanya bisa merelokasi, tapi juga wajib menghidupkan kawasan itu dengan inovasi agar tetap ramai dan pedagang bisa bertahan,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pedagang di Sentra Kuliner GOR A Yani mengeluhkan sepinya pengunjung hingga menyebabkan sebagian memilih menutup lapak. Mereka berharap pemerintah segera menyediakan fasilitas tambahan seperti peneduh, penerangan, dan sarana pendukung lain agar area tersebut lebih nyaman bagi pembeli.
Editor : Zaki Zubaidi