Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib Prihatin Kondisi PKL GOR A Yani

Reporter : M Hidayatullah
Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib

Lingkaran.net - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) malah kehilangan pendapatan usai direlokasi ke GOR A Yani di Kota Probolinggo.

Sentra PKL yang diberikan oleh Pemkot Probolinggo di Jalan dr Soetomo  itu tidak mampu menarij para pembeli datang.

Baca juga: Hari Santri 2025, Pesantren sebagai Tonggak Pembangunan Moral Bangsa

Kondisi ini membuat Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib langsung menemui para PKL di sana pada Minggu (5/25/2025) siang.

"Kedatangan saya ke sini karena banyak menerima laporan baik dari PKL maupun juga dari media sosial tentang sepinya PKL di GOR A Yani," katanya.

Mujib mengaku ingin memastikan, apakah memang kondisinya sesuai dengan apa yang beredar sekarang tentang banyak pedagang mengeluh soal sulitnya memperoleh penghasilan dari dagangannya.

"Ternyata fakta di lapangan memang betul adanya, selain kondisinya panas ketika siang hari karena tidak adanya peneduh didepan lapaknya. Selain itu saya juga menemukan persoalan yang dikeluhkan pedagang yakni tidak lancarnya soal aliran air bersih disana untuk para PKL," tandanya.

Abdul Mujib mengaku, pihaknya akan mengusahakan untuk segera dilakukan upaya penambahan fasilitas umum di area sentra PKL yang ada di GOR A Yani.

"Kami nanti akan sampaikan kepada dinas terkait atas permasalahan oleh PKL di sini," ujarnya.

Baca juga: Sambut HUT Ke-14, NasDem Kota Probolinggo Layani Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis

Mujib juga menyinggung, soal banyaknya pedagang yang terlilit hutang rentenir yang selama ini menjadi tempat keluhan para pedagang untuk mendapatkan modal tambahan.

"Jadi banyak pedagang yang merugi atas sepinya pembeli, mereka para PKL untuk mencari modal tambahan harus mencari pinjaman bank titil dengan bunga besar. Ini juga menjadi masalah bagi mereka," tegasnya.

Sementara itu, Endang, salah satu PKL mengaku, dalam sehari dirinya hanya mendapatkan omzet penjualan rata rata Rp5-10 ribu per hari. Sedangkan dirinya harus menanggung beban tagihan dari kredit bank.

"Bayangin saja gimana kondisi saya hari ini, sementara jualan sepi dari pembeli," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Probolinggo Janji Gelar Event dan Bangun Kanopi Sentra Kuliner GOR A Yani

Endang mengaku, kalau sebelum dirinya direlokasi ke area itu, dirinya bisa mendapatkan keuntungan dan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Saya berharap pemerintah untuk bisa memberikan solusi dan bisa memikirkan nasib para PKL di sini, bagaimana pengunjung bisa ramai sehingga kami betah berjualan di sini, termasuk masalah tempat peneduh dan aliran air lancar," pintanya.

Hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah dan dan Perdagangan (DKUMP) Kota Probolinggo  saat dikonfirmasi belum ada jawaban.

Editor : Zaki Zubaidi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru