Pengangguran Jatim Tembus 960 Ribu, Jairi Irawan Siapkan Strategi Penyerapan Tenaga Kerja

Reporter : Alkalifi Abiyu
Jairi Irawan, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim saat menggelar Reses di STIKES Hutama Abdi Husada, Kabupaten Tulungagung, Jumat (21/11/2025).  

Lingkaran.net - Anggota DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan, menyoroti kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur yang masih menghadapi tantangan serius. Hal itu ia sampaikan saat menggelar Reses di STIKES Hutama Abdi Husada, Kabupaten Tulungagung, Jumat (21/11/2025).  

Dalam kegiatan tersebut, ia melibatkan Civitas Akademika STIKES, LPK Hikari Blitar, serta Bank UMKM Jawa Timur untuk merumuskan solusi konkret. 

Baca juga: Gunung Semeru Status Awas, DPRD Jatim Desak Evakuasi Cepat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur pada Agustus 2025 mencapai 3,88 persen, atau setara 960 ribu orang. 

Meski lebih rendah dari angka nasional, TPT di Jatim tetap membutuhkan perhatian, terutama karena lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi angka pengangguran dengan 6,79 persen. Sementara itu, TPT terendah berada di tingkat pendidikan SD ke bawah, yaitu 2,12 persen. 

Jumlah angkatan kerja Jatim pada Agustus 2025 tercatat 24,76 juta orang, meningkat 282 ribu dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini harus diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja agar tidak menambah daftar pengangguran baru. 

Jairi yang juga Wakil Ketua Komisi E ini menilai bahwa salah satu solusi paling realistis untuk menekan TPT Jatim adalah mendorong lulusan kesehatan agar bisa langsung masuk ke sektor kerja internasional, terutama negara dengan kebutuhan tinggi seperti Korea, Jepang, dan Jerman. 

"Reses ini mencoba mencari solusi bagaimana lulusan STIKES yang sudah memiliki keahlian dan keterampilan bisa langsung mengakses lapangan kerja terutama di Korea, Jepang, dan Jerman," kata pria yang juga Ketua DPD Golkar Tulungagung ini. 

Jairi menekankan pentingnya kampus melakukan percepatan pembekalan untuk mahasiswa tingkat akhir melalui pendalaman bahasa asing dan penyiapan dokumen penempatan. 

“Jawa Timur memiliki banyak lulusan kesehatan, tetapi belum semua siap bersaing di pasar global. Karena itu kami hadirkan LPK Hikari Blitar agar kampus bisa melakukan pendalaman bahasa sejak dini,” jelasnya. 

Baca juga: DPRD Jatim Apresiasi Peluncuran Trans Laut Jatim

Ia bahkan mendorong SKIKES agar mahasiswa D3 memulai pendalaman bahasa pada semester 5–6. Sedangkan bagi mahasiswa S1 memulainya pada semester 7–8. 

"Harapannya, dalam 6 bulan mahasiswa sudah menguasai bahasa negara tujuan, sehingga proses penempatan dapat dimulai setahun sebelum kelulusan, bukan setelah lulus," bebernya. 

Langkah ini, lanjut Jairi, dinilai penting untuk mencegah bertambahnya fresh graduate yang belum terserap dunia kerja dan berpotensi meningkatkan TPT di Jawa Timur. 

Tidak hanya terkait keterampilan, Jairi juga menyoroti persoalan pembiayaan keberangkatan calon tenaga kerja. Banyak keluarga di Jatim yang memiliki keterbatasan ekonomi, sehingga membutuhkan dukungan lembaga keuangan. 

Baca juga: Reses di Surabaya, Lilik Hendarwati Tampung Keluhan Pedagang SIB hingga Usulan Honor Ustaz

“Dengan menggandeng Bank UMKM, mahasiswa tidak perlu khawatir soal biaya. Skema pembiayaan akan memudahkan calon pekerja, dan cicilan bisa dibayarkan setelah mereka bekerja di negara tujuan,” ujarnya. 

Model pembiayaan ini diharapkan mendorong lebih banyak lulusan STIKES di Jatim untuk memanfaatkan peluang kerja luar negeri tanpa terbentur kendala finansial. 

Menurut Jairi, menurunkan TPT di Jatim tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Diperlukan sinergi pemerintah daerah, kampus, lembaga pelatihan kerja, dan sektor perbankan agar penyerapan tenaga kerja dapat dilakukan lebih cepat dan terstruktur. 

“Golkar sebagai pendukung pemerintah mendorong kolaborasi yang lebih tajam, agar target Presiden Prabowo mengirim 500 ribu tenaga kerja ke luar negeri bisa berjalan efektif dan membantu menekan pengangguran di Jawa Timur,” tegasnya.

Editor : Setiadi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru