Pemkot Surabaya Diminta Perluas Beasiswa Pemuda Tangguh Sampai ke Mahasiswa Kampus Luar Negeri

Reporter : Redaksi

Surabaya, Lingkaran.net Ketua Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir mengusulkan agar penerima program Beasiswa Pemuda Tangguh diperluas sampai mahasiswa yang menempuh pendidikan di kampus luar negeri.

Baca juga: Dishub Surabaya Diminta Tambah Rute Feeder Wira Wiri, Baru Ada 11 dari Target 30

Akmarawita Kadir meminta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata / Disbudporapar Surabaya mengkaji soal rencana penambahan kategori penerima beasiswa tersebut.

Kami usulkan agar ada analisa untuk dibuka bagi mahasiswa kampus luar negeri. Sehingga, semaksimal mungkin mereka bisa mengabdi kembali dan membangun Kota Surabaya, terang Akma, sapaannya.

Dengan wacana penambahan kategori mahasiswa tersebut, mitra perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya juga akan bertambah sampai ke luar Indonesia. Untuk itu, kajiannya perlu dilakukan terlebih dahulu.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar itu menyebut, sistem penerimaan Beasiswa Pemuda Tangguh sudah cukup fleksibel.

Baca juga: Siswa di Surabaya Wajib Bisa Tari Remo, Jadi Usulan Raperda Pemajuan Budaya dan Nilai Kepahlawanan

Meski dibatasi kuota setiap tahunnya, namun keluarga miskin yang membutuhkan bantuan dana pendidikan bisa diakomodasi oleh APBD.

Asalkan ber-KTP Surabaya. Ada kasus yang awalnya keluarga mampu kemudian putus kuliah bisa dibiayai oleh Beasiswa Pemuda Tangguh meski di tengah semester, beber Akma.

Dalam waktu dekat, dewan dan dinas terkait akan membahas jumlah kuota Beasiswa Pemuda Tangguh untuk tahun depan. Saat ini, jumlah penerima biaya bantuan pendidikan itu mencapai 3.500 mahasiswa.

Baca juga: Minta Peran Puskesmas Diperkuat, Johari Mustawan Sarankan Pemkot Surabaya Benahi Masalah Ini

Proyeksinya setiap semester ada 300 mahasiswa yang lulus dari kampusnya. Kemudian, kouta yang kosong tersebut akan diisi oleh mahasiswa penerima beasiswa yang baru.

Harapannya mereka nantinya punya paguyuban alumni. Itu harus dievaluasi, ketika sudah lulus, mengabdinya harus di Surabaya, harap dia. (Rifqi Mubarok)

Editor : Redaksi

Internasional
Berita Populer
Berita Terbaru