Pemkot Surabaya Intensifkan Sosialisasi

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Dimulai, Sasar Anak Sekolah dan Pesantren

Reporter : Redaksi
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan pemeriksaan kesehatan gratis di Surabaya

 

Surabaya, Lingkaran.net--Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) segera meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi anak sekolah pada ajaran baru atau akhir Juli 2025.

Baca juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI, Pemkot Surabaya Beri Pengurangan BPHTB hingga 40 Persen

Program PKG ini sejalan dengan visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045" dan mendukung 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, serta 8 Program Hasil Terbaik Cepat dari Presiden Terpilih 2024-2029.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan. PKG pada anak sekolah ini akan menyasar anak-anak usia 7-17 tahun.

Menjelang peluncuran tersebut, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan / Dinkes Surabaya telah intensif melakukan sosialisasi secara menyeluruh.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan. tujuan utama program ini adalah mengidentifikasi faktor risiko, mendeteksi kondisi pra-penyakit, dan mendeteksi penyakit lebih awal pada anak usia sekolah.

“Dengan deteksi dini, kami berharap dapat diberikan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian," ujar Nanik, Senin (7/7/2025).

Nanik mengatakan, sasaran PKG Sekolah mencakup seluruh peserta didik dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, serta pesantren dan sederajat. Selain itu, anak usia di bawah 7 tahun dan di atas 17 tahun, serta anak usia 7-17 tahun yang tidak mengakses pendidikan, juga dapat menjadi sasaran.

“Pelaksanaan PKG akan dilakukan setahun sekali di satuan pendidikan selama rentang waktu Juli hingga Desember (semester ganjil). Jika tidak memungkinkan, dapat dilanjutkan pada Januari hingga Juni (semester genap),” terang Nanik.

Baca juga: Ada Anak SD Terjaring Sweeping Jam Malam Anak, Pemkot Surabaya Beri Pendampingan Intensif

Bagi anak yang tidak mengakses pendidikan, pemeriksaan dapat dilakukan di Puskesmas. Nanik menegaskan bahwa program ini terbuka untuk semua siswa tanpa terkecuali, dan tidak ada batasan kuota pendaftaran peserta setiap harinya.

“Untuk Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bervariasi sesuai jenjang sekolah dan meliputi berbagai aspek penting,” imbuhnya.

Aspek penting itu, antara lain bagi anak SD usia 7-12 tahun pemeriksaan meliputi status gizi, merokok bagi kelas 4-6, tingkat aktivitas fisik untuk kelas 4-6, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B), kesehatan reproduksi untuk kelas 4-6, dan riwayat imunisasi bagi anak kelas 1.

“Sementara untuk siswa SMP usia 13- 15 tahun pemeriksaan yang dilakukan adalah status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, talasemia untuk kelas 7, anemia, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B dan C), kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi HPV bagi siswi kelas 9,” jelasnya.

Kemudian, untuk siswa SMA usia 16-17 tahun akan dilakukan pemeriksaan terkait status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, anemia remaja putri (kelas 10), telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B dan C), dan kesehatan reproduksi.

Baca juga: Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku 3 Juli 2025, Orang Tua Diminta Terlibat Aktif

Nanik menambahkan, proses pelaksanaan PKG di sekolah melibatkan koordinasi antara tenaga puskesmas dan pihak sekolah tujuh hari sebelum pemeriksaan. Sekolah akan memberikan informasi PKG dan tautan kuesioner yang perlu diisi oleh orang tua/wali atau peserta didik.

“Dua hari sebelum pemeriksaan, tenaga puskesmas akan memastikan kuesioner terisi dan mempersiapkan alat kesehatan. Pada hari pemeriksaan, guru UKS/pengasuh kesehatan dan guru PJOK/pengasuh kebugaran juga akan membantu dalam pengukuran tinggi dan berat badan serta pemeriksaan kebugaran,” terang Nanik.

Dengan adanya program ini, Pemkot Surabaya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan mendeteksi masalah kesehatan pada anak sekolah sedini mungkin.

“Tentunya pemeriksaan ini dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang optimal generasi muda dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)

Editor : Hafiahza Dakarai

Internasional
Berita Populer
Berita Terbaru