Jairi Irawan: Akses Media Sosial Anak Harus Diperketat, Literasi jadi Solusi

Reporter : Alkalifi Abiyu
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan. (Foto: Humas DPRD Jatim)

Lingkaran.net - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan, menyoroti pentingnya pengawasan terhadap akses anak-anak terhadap media sosial di era digital saat ini.

Menurutnya, dunia digital saat ini telah menjadi pasar bebas informasi, di mana semua orang bisa mengakses konten apapun dengan mudah, termasuk anak-anak.

Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Jatim Dukung Program Revitalisasi Tambak

"Kita perlu belajar dari negara-negara lain yang sudah sadar betul akan pentingnya melindungi masa depan generasi mereka,” ujar Jairi, Rabu (23/7/2025).

Ia menyebut sejumlah negara yang telah mengambil langkah tegas, seperti Cina yang membatasi penggunaan perangkat digital bagi anak-anak, Norwegia yang melarang anak usia di bawah 15 tahun mengakses media sosial, dan Australia yang menetapkan usia minimum 16 tahun untuk hal yang sama.

Lebih lanjut, Jairi mengingatkan bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak secara tegas menyatakan bahwa anak adalah mereka yang belum berusia 18 tahun. 

Baca juga: 30 Siswa SMK di Malang Drop Out, Ini Reaksi DPRD Jatim

Oleh karena itu, pembatasan akses media sosial harus dilakukan secara serius.

Sebagai langkah alternatif, Jairi mendorong agar pembiasaan literasi diperkuat bagi anak-anak.  Ia juga mengusulkan agar pelajaran sastra di tingkat sekolah dasar dan menengah diperkuat sebagai bagian dari pendidikan karakter.

“Secara tidak langsung, penguatan karakter lewat literasi akan menjadi nilai tambah dalam diri anak-anak kita,” tutupnya.

Baca juga: DPRD Jatim Anggap Wajar Penutupan Koperasi Merah Putih di Tuban Usai Diresmikan Prabowo

Dalam momentum Hari Anak Nasional 2025, Jairi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menciptakan ruang digital yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak Indonesia.

 

Editor : Zaki Zubaidi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru