x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Wabah Campak Mengganas di Sumenep, Korban Meninggal Bertambah Jadi 20 Anak

Avatar Redaksi

Umum

Lingkaran.net - Jumlah korban meninggal dunia akibat wabah campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus bertambah.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, hingga Kamis (28/8/2025), sudah tercatat 20 anak meninggal dunia. 

“Yang meninggal sudah 20. Kita harapkan dalam dua minggu berhenti di sana dan tidak naik lagi,” kata Budi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi campak di TK-PAUD Qurrota A’yun, Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep. 

Budi menegaskan, tingginya angka kematian anak akibat campak tidak lepas dari maraknya hoaks terkait imunisasi yang membuat masyarakat takut melakukan vaksinasi. 

“Yang meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita bahwa imunisasi tidak ada manfaatnya atau berbahaya. Justru orang yang menyebarkan hoaks itulah yang menyebabkan 20 anak ini meninggal,” tegas Menkes. 

Ia menyebut, berita bohong soal vaksinasi seperti tuduhan adanya bahan berbahaya dalam imunisasi merupakan bentuk kejahatan karena menyesatkan masyarakat. 

Menurut Budi, kematian akibat campak seharusnya bisa dicegah sepenuhnya karena vaksin sudah tersedia. 

“Saya rasa tidak boleh ada anak yang meninggal, satu saja tidak boleh, gara-gara ada campak. Karena sudah ada vaksinnya,” ujarnya. 

Dalam kunjungannya ke Sumenep, Menkes juga menyempatkan diri melihat langsung pasien campak di RSI Garam Kalianget dan mengunjungi warga penderita campak yang sudah sembuh di Desa Kalianget Timur.  

Ia didampingi oleh tim Kemenkes, Forpimda, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, serta petugas puskesmas setempat. 

Sementara itu, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep mencatat hingga 26 Agustus 2025 terdapat 2.268 kasus campak, dengan 17 anak meninggal dunia sebelum data terbaru diumumkan Menkes. 

Untuk menekan penyebaran wabah, pemerintah daerah bersama Kemenkes menggelar Outbreak Response Immunization (ORI) mulai 25 Agustus 2025. Program ini menargetkan 73.969 anak baik di wilayah daratan maupun kepulauan.

Artikel Terbaru
Senin, 29 Des 2025 20:47 WIB | Umum

Polda Jatim Larang Konvoi Saat Malam Tahun Baru 2026

Lingkaran.net - Polda Jawa Timur (Jatim) melarang masyarakat menggelar konvoi maupun arak-arakan kendaraan saat perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026. ...
Senin, 29 Des 2025 20:32 WIB | Politik & Pemerintahan

Fraksi PKS DPRD Jatim Soroti BUMD Minim Kontribusi, Minta Evaluasi hingga Likuidasi

Lingkaran.net - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jawa Timur mengingatkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar tidak membiarkan Badan Usaha Milik ...
Senin, 29 Des 2025 19:45 WIB | Politik & Pemerintahan

DPRD Jatim Rampungkan 13 Raperda Sepanjang 2025

Lingkaran.net - DPRD Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuntaskan pembahasan dan persetujuan 13 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sepanjang ...