Lingkaran.net - Suasana di SDN III Klampis Ngasem Surabaya siang itu terasa berbeda. Tawa anak-anak bersahut-sahutan ketika nampan berisi lauk pauk sehat dibagikan.
Di tengah keceriaan itu, Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, ikut duduk sejajar bersama siswa, menyantap hidangan bersama.
Momen sederhana namun penuh makna itu menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan hampir empat bulan terakhir.
Program ini lahir dari kolaborasi aplikator dan komunitas driver ojek online (ojol), yang bukan hanya pejuang ekonomi keluarga, tetapi juga hadir sebagai bagian dari solusi sosial.
“Ketika aspirasi soal tarif ojol sampai ke kami, Komisi D mencoba memediasi antara aplikator dan teman-teman ojol. Dari situ, komunikasi makin intens hingga akhirnya kami juga dilibatkan dalam program-program sosial, salah satunya distribusi makanan bergizi gratis,” ujar Abdul Halim kepada Lingkaran.net, Jumat (29/8/2025).
Abdul Halim, Ketua Komisi D DPRD Jatim.
Ojol Jadi Bagian dari Perubahan
Menurut Halim yang juga politisi Gerindra ini, program ini tak hanya menyehatkan anak-anak sekolah, tetapi juga ikut mengurangi beban ekonomi orang tua. Anak-anak bisa belajar dengan tenang, sementara para driver ojol menunjukkan kepeduliannya pada masa depan generasi muda.
“Sambutan di sekolah luar biasa. Anak-anak gembira, orang tua merasa terbantu. Bahkan kami sempat makan bersama, merasakan langsung kebahagiaan itu,” katanya dengan senyum.
Selain MBG, Halim menyebut driver ojol juga mulai didorong menggunakan kendaraan listrik dengan skema cicilan, sewa, atau pembelian tunai murah.
Langkah ini diharapkan mampu menghadirkan transportasi ramah lingkungan sekaligus meringankan beban biaya operasional.
Suasana Berubah Jadi Haru
Namun, di balik keceriaan itu, suasana hati komunitas ojol mendadak muram ketika kabar tragis datang dari Jakarta. Seorang driver ojol, Affan Kurniawan, tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat pembubaran aksi demonstrasi.
Abdul Halim mengaku ikut merasakan duka mendalam. Bagi dirinya, tragedi itu bukan hanya pukulan bagi keluarga ojol, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang menghargai nilai kemanusiaan.
“Kami sangat prihatin. Apa yang terjadi sungguh memprihatinkan. Karena itu kami mendukung penuh pernyataan Presiden Prabowo yang mengecam keras kejadian ini, menyampaikan belasungkawa, dan meminta agar kasus ini diusut tuntas,” tegas Halim.
Halim menekankan, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pemerintah tidak boleh abai. Rakyat harus tahu bahwa negara hadir untuk menegakkan keadilan, bahkan terhadap aparat yang bersalah.
“Masyarakat harus tahu pemerintah tidak diam. Pihak yang melakukan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Itu penting untuk menjaga kepercayaan publik,” pungkasnya.
Program makan bergizi gratis di sekolah hanyalah satu contoh nyata bagaimana ojol berkontribusi pada masa depan anak-anak. Tetapi, dukungan pemerintah, DPRD, dan kepedulian masyarakat luas tetap dibutuhkan agar keringat dan pengorbanan mereka tak ternodai oleh tragedi.
Editor : Setiadi