x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Pemprov Jatim Buka Peluang BUMD Baru Pengelola Hutan

Avatar Alkalifi Abiyu

Politik & Pemerintahan

Lingkaran.net - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur membuka peluang lahirnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru yang secara khusus mengelola sektor kehutanan.  

Wacana ini menguat dalam Jawaban Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Jatim terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyelenggaraan Kehutanan, yang dibacakan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak di Surabaya, Senin (17/11/2025). 

Saat menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Golkar mengenai peluang daerah mengelola hutan secara otonom, Emil menyampaikan bahwa pembentukan BUMD kehutanan sangat memungkinkan dilakukan. 

"Dapat kami sampaikan bahwa untuk membentuk BUMD khusus untuk kegiatan pemanfaatan hutan dapat dipertimbangkan," ujar Emil. 

Ia menjelaskan bahwa secara regulasi, opsi tersebut sudah memiliki landasan hukum yang kuat.

Pemanfaatan hutan oleh BUMD dapat berjalan melalui skema PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan), sebuah mekanisme yang memungkinkan pemerintah daerah mengembangkan bisnis berbasis sumber daya hutan secara lebih mandiri dan profesional. 

Skema Bagi Hasil Kabupaten/Kota 32%, Provinsi 16% 

Selain membuka peluang usaha baru, Raperda ini juga mempertegas skema dana bagi hasil (DBH) dari sektor kehutanan. Emil merinci bahwa daerah penghasil akan memperoleh DBH dari Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dengan komposisi 32% untuk kabupaten/kota penghasil dan 16% untuk provinsi penghasil. 

Skema ini diharapkan meningkatkan pendapatan daerah sekaligus memperbaiki tata kelola pemanfaatan hasil hutan. 

Raperda Penyelenggaraan Kehutanan disusun untuk menggantikan tiga regulasi lama yang sudah tak relevan pasca-terbitnya UU Cipta Kerja. Emil menegaskan bahwa perubahan ini penting agar penyelenggaraan kehutanan di Jawa Timur selaras dengan aturan terbaru. 

“Tiga regulasi dimaksud sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum dalam penyelenggaraan kehutanan karena memuat urusan kehutanan di kabupaten/kota,” jelasnya. 

Sesuai UU Cipta Kerja dan PP turunannya, kewenangan kehutanan kini berada di tangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, sementara peran kabupaten/kota terbatas pada pengelolaan taman hutan raya (tahura). 

Dengan dibahasnya Raperda ini, Pemprov Jatim berharap tata kelola kehutanan dapat menjadi lebih modern, efisien, dan memberikan manfaat ekonomi langsung kepada daerah. 

Artikel Terbaru
Senin, 17 Nov 2025 09:01 WIB | Politik & Pemerintahan

Roki Wardoyo Ketua Baru BM PAN Jatim, Target Besar Menanti Jelang 2029

Lingkaran.net - Roki Wardoyo resmi menahkodai DPW Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Jawa Timur setelah menang telak dalam Muswil VI di Trawas, ...
Minggu, 16 Nov 2025 08:57 WIB | Olahraga

Pesepeda 1000 KM Ride for Palestine 2025 Tiba di Kantor Kemenlu, Wamen: Saya Terharu

Lingkaran.net - Setelah menempuh perjalanan panjang sejauh seribu kilometer dari Surabaya selama tujuh hari, rombongan 1000 KM Ride for Palestine 2025 akhirnya ...
Sabtu, 15 Nov 2025 19:16 WIB | Umum

Wisuda 605 Mahasiswa, Umaha Lahirkan Sarjana Beradap dan Berdampak

Wisuda ke XXIII Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo yang diikuti 605 wisudawan, tidak hanya menjadi momen perayaan kelulusan, tetapi juga ...