Lingkaran.net - Setelah sukses menghadirkan layanan Bus Trans Jatim di darat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini memperluas pelayanan transportasi massal ke sektor kelautan melalui program Trans Laut Jatim.
Layanan baru ini akan menggunakan kapal cepat dan dijadwalkan soft launching pada akhir November, sebagai langkah memperkuat konektivitas antarwilayah, terutama kawasan kepulauan.
Kepala Bidang Pelayaran Dishub Jatim, Luhur Prihadi, menjelaskan bahwa Trans Laut Jatim dipilih untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini belum memiliki rute pelayaran ideal, khususnya di jalur Probolinggo–Sumenep.
“Rute tengah menuju beberapa pulau Madura belum tersedia. Karena itu, jalur baru ini menjadi kebutuhan mendesak,” jelas Luhur, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, pengembangan rute ini telah melewati kajian tim ahli Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang menilai jalur ini layak secara teknis dan memiliki potensi pendapatan yang menjanjikan.
Trans Laut Jatim akan melayani dua pola perjalanan. Weekday (Senin–Kamis) yakni
Probolinggo – Gili Ketapang – Gili Mandangin – Dermaga Branta (Pamekasan). Sedangkan pada Weekend yakni Probolinggo – Gili Iyang (Sumenep), pulau yang dikenal sebagai “Pulau Oksigen”.
Luhur mengatakan rute akhir pekan dipilih untuk menarik wisatawan. “Jika rute ini ramai, akan menjadi acuan untuk membuka rute Trans Laut Jatim lainnya,” ujarnya.
Tarif kapal cepat Trans Laut Jatim berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 250 ribu, tergantung jarak tempuh. Biaya tersebut telah disubsidi Pemprov Jatim agar lebih terjangkau. Tanpa subsidi, tarifnya bisa dua kali lipat.
Layanan ini hanya diperuntukkan bagi penumpang dan tidak boleh membawa barang muatan selain barang bawaan pribadi.
DPRD Jatim: Bukti Gubernur Wujudkan Akses Transportasi Publik
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Khusnul Arif, mengapresiasi langkah Pemprov Jatim membuka layanan Trans Laut Jatim sebagai bentuk komitmen menghadirkan transportasi publik yang merata.
“Ini bukti dan wujud janji Gubernur dalam visi misinya: Jatim Akses, melalui penyediaan transportasi publik yang dapat dinikmati masyarakat,” kata Khusnul.
Menurutnya, program ini sangat penting karena tidak hanya memperluas akses transportasi, tetapi juga menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kepulauan yang selama ini mengalami keterbatasan moda transportasi.
Khusnul menilai Trans Laut Jatim bisa menjadi patokan untuk memperluas jaringan transportasi laut di masa depan. Namun, ia menekankan perlunya kajian matang dan keberlanjutan layanan agar program tidak terhenti di tengah jalan.
“Jangan sampai putus di tengah jalan. Keberlanjutan program harus dipastikan,” tegas politisi Partai NasDem ini.
Ia juga berharap keberadaan Trans Laut Jatim mampu meningkatkan akses ekonomi dan pariwisata di daerah-daerah yang dilalui rute tersebut, sehingga manfaatnya tidak hanya sebatas transportasi, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Dengan hadirnya Trans Laut Jatim, Jawa Timur kini selangkah lebih maju dalam pengembangan transportasi terintegrasi yang mencakup darat dan laut. Layanan ini diharapkan menjadi solusi nyata untuk membuka isolasi wilayah kepulauan dan mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh provinsi.
Editor : Setiadi