SURABAYA, Lingkaran.net – Kisah Kerajaan Mataram Islam patut diketahui. Kerajaan Islam terbesar terakhir di Pulau Jawa itu sempat goyah akibat perang saudara. Peristiwa itu terjadi setelah Panembahan Senopati mangkat.
Sejak saat itu internal kerajaan mulai kisruh hingga terjadi perebutan kekuasaan di antara pembesar kerajaan. Berawal dari pengangkatan Pangeran Hanyakrawati sebagai Raja Mataram Islam pascakematian Senopati. Ketidakpuasan bermunculan, salah satunya dari Pangeran Puger.
Saat itu, Pangeran Puger menganggap penunjukkan Hanyakrawati kurang tepat karena umurnya lebih muda dibandingkan dirinya. Kecemburuan inilah yang membuat Pangeran Puger mulai menyimpan dendam ke Hanyakrawati.
Dikutip dari ‘Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II’ tulisan Peri Mardiyono, Puger merasa dia lebih layak mewarisi takhta Mataram daripada adiknya. Tetapi takdir memang tak berpihak ke Pangeran Puger, dia akhirnya tak bisa menduduki posisi raja.
Sadar akan kekecewaan kakak tirinya, Hanyakrawati mencoba melakukan pendekatan dengan memberikan jabatan kakaknya menjadi Adipati Demak. Puger pun menerima posisi itu, tetapi dia masih tidak puas. Dia memutuskan untuk melakukan pemberontakan.