Surabaya, Lingkaran.net Website resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur menjadi korban peretasan.
Aksi para peretas ini membuat heboh jagat maya karena halaman website tersebut sempat menampilkan konten provokatif yang menyerang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam unggahannya, hacker menuliskan pesan dengan judul “Copot Jabatan dan Penjarakan Khofifah”, lengkap dengan gambar Gubernur Khofifah dan narasi bernada tajam soal ketidakhadirannya dalam panggilan KPK.
Tak hanya itu, isi pesan para peretas juga memuat kritik pedas terhadap pengelolaan pemerintahan, mulai dari isu bantuan UMKM, dugaan ketidakadilan dalam distribusi dana hibah, hingga kegagalan sistem tata kelola negara.
“Perempuan satu ini hanya bisa review buah-buahan yang tidak menguntungkan bagi masyarakat Jawa Timur. Semua dimakan. UMKM dijebak bikin NPWP karena syarat dana hibah, tapi dananya tidak pernah diberikan…” tulis peretas dalam pesannya.
Mereka juga menyinggung soal frekuensi insiden sosial-politik yang dianggap sebagai bentuk disfungsi tata kelola negara.
Bahkan secara terbuka, hacker mempertanyakan legitimasi pemerintah dan menyebutkan bahwa kondisi saat ini adalah akibat dari hilangnya kepercayaan publik.
Selain itu, di bagian akhir unggahan, para hacker mencantumkan nama-nama akun atau grup yang diduga bagian dari jaringan mereka, seperti KediriSecTeam, disertai beberapa nama lain sebagai tanda tangan digital.
Hanya beberapa jam setelah insiden tersebut, pihak Diskominfo Jatim langsung bergerak cepat untuk menurunkan (take down) halaman yang diretas. Saat ini, situs sudah kembali normal dan bisa diakses tanpa gangguan.
"Sudah aman tadi dicek," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono. (*)
Editor : Alkalifi Abiyu